Pesan Moral Dari Deklarasi Prabowo-Sandi Di Hong Kong

REPULSE BAY – Pesan moral untuk berkampanye positif dan menanggalkan berita bohong (hoaks) berkumandang di Pantai Repulse Bay, Hong Kong, Minggu (11/11). Itu terjadi saat berlangsung deklarasi dukungan kepada pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, yang digelar Dewan Pengurus Luar Negeri (DPLN) Partai Gerindra dan Relawan Prabowo-Sandi.
Diikuti sekitar 500 pekerja migran Indonesia (PMI) di Hong Kong dan perwakilan Makau, kegiatan hari itu diawali dengan melakukan senam pagi dan ”Goyang Dua Jari”, disertai yel-yel dukungan kepada paslon nomor urut 02 itu. ”Deklarasi hari ini bukan sekadar simbol dukungan para pekerja migran, tetapi sekaligus komitmen untuk bekerja keras memenangkan Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019,” ujar Ketua DPLN Partai Gerindra Hong Kong, Mulyani.
Tidak tanggung-tanggung, kegiatan deklarasi dihadiri langsung oleh Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerinda Ahmad Muzani, Caleg DPR RI dari Partai Gerindra untuk Dapil DKI Jakarta 2 dan Luar Negeri Himmatul Aliyah, Pengurus DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anggraini, dan perwakilan dari Partai Demokrat Hong Kong.
Pesan moral untuk berkampanye positif dan memerangi hoaks dilontarkan oleh para tokoh yang tampil memberikan orasi di tengah terik matahari itu. Anggraini dari PKS misalnya, menyebut panggung pemilu sebagai ajang untuk beribadah. Berkhidmat kepada Allah. ”Karena itu, jangan berkampanye negatif. Sibuk membicarakan yang jelek-jelek atau menyebar hoaks. Suarakan dan perjuangkan kebaikan untuk memenangkan Allah Swt,” seru Angga, sapaan karib Anggraini.
Senada dengan Angga, Himmatul Aliyah pun mengimbau para kader dan relawan Prabowo – Sandi di Hong Kong untuk lebih mengedepankan isu-isu perbaikan ekonomi dan pendidikan, ketimbang menyerang dengan kampanye negatif. Secara khusus, Himma menyampaikan apresiasi yang tinggi menyaksikan antusiasme warga Indonesia di Hong Kong.
”Teman-teman tidak hanya bekerja dan menjadi pahlawan ekonomi bagi keluarga, tetapi masih mau memikirkan dan membantu negara kita. Ini yang disebut The Power of Emak-emak,” teriak Himmatul, yang hari itu mendapat julukan ”Emak Himma” dari PMI yang hadir.
Sementara itu, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menegaskan, kedatangannya ke Hong Kong antara lain untuk memastikan bahwa semangat perubahan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik benar-benar hadir di Negeri Beton. ”Saya sungguh tidak menyangka, teman-teman bahkan mau saweran untuk bisa menyelenggarakan kegiatan seheboh ini. Melalui telepon, Pak Prabowo barusan menyampaikan rasa bangga dan apresiasi beliau kepada teman-teman,” kata Muzani yang, di sela acara, memang sempat melakukan video call dengan capres nomor urut 02 itu.
Muzani selanjutnya menegaskan kembali komitmen Prabowo-Sandi yang hendak serius memberikan perhatian terhadap perbaikan nasib para pekerja Indonesia, di dalam maupun di luar negeri. Selain concern memberikan perlindungan terhadap PMI di luar negeri, Prabowo-Sandi juga berkomitmen untuk mencabut Perpres tentang Tenaga Kerja Asing yang terbukti lebih berpihak kepada kepentingan asing, serta mencabut peraturan tentang ”outsourcing” agar para pekerja kontrak diangkat menjadi karyawan tetap.
”Khusus terkait PMI di manca negara, belajar dari peristiwa tindak kekerasan dan eksekusi mati yang dialami PMI di luar negeri, tanggung jawab negara yang paling asasi adalah melindungi dan menjamin keselamatan segenap bangsa Indonesia, di mana pun berada. Kalau negara tidak mampu melindungi warganya, ya…diganti saja, lalu serahkan kepada yang mampu,” ujar Muzani, disambut pekik gemuruh peserta deklarasi sembari mengepalkan tangan dan meninju udara.
Usai pembacaan naskah deklarasi, yang antara lain mengajak semua pihak untuk menciptakan pemilu damai dan anti-hoaks, kegiatan ditutup dengan penyampaian delapan butir aspirasi para pekerja migran. Di antaranya, tuntutan kepada pemerintah untuk mengambil alih proses pra pemberangkatan PMI dari pihak swasta, untuk menghindari ”overcharging” bagi calon PMI. Juga, tuntutan penghapusan aturan tentang kewajiban mengikuti asuransi.
Untuk diketahui, jumlah pemilih yang tercatat dalam DPT Hong Kong dan Makau pada Pilpres/Pileg 2019 sebanyak 175.000 orang. Mereka akan memberikan suara pada Minggu, 14 April 2019, atau tiga hari lebih awal dari hari pencoblosan di Indonesia. [nju]