Gus Mus Ajak Umat Islam Kembali kepada Ajaran Tauhid
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang KH Mustofa Bisri (Gus Mus) mengajak umat Islam Indonesia untuk tidak lagi membahas polemik pembakaran bendera bertuliskan Tauhid yang terjadi di Garut beberapa waktu lalu.
Sebaliknya beliau mengajak umat Islam untuk kembali memikirkan hal yang lebih penting. “Menurut saya, pembicaraan itu dihentikan. Sudah tidak bicara itu lagi karena sudah saya bilang yang melakukan pembakaran sudah menyadari kesalahannya dan sudah minta maaf. Penegak hukum sudah bergerak dan melakukan apa yang telah menjadi tugasnya. Jadi sudahlah kita ndak usah ngomong itu lagi, berfikir yang lebih penting,” kata Gus Mus dalam sebuah video yang diunggah di YouTube yang dishare akun Facebook Gus Mus, Rabu (31/10) pukul 22.09 malam.
Selain itu Gus Mus berharap sebagai umat mayoritas di Indonesia, umat Islamlah yang menyelesaikan masalah-masalah di Indonesia ini. Umat Islam harus bisa menjadikan Indonesia tempat ibadah yang mengkhusyukkan, dan tempat bersilaturahmi yang islami. Hal ini menurutnya bisa dilakukan dengan kembali kepada ajaran tauhid.
“Tauhid itu berarti mengesakan Allah dan menyatukan manusia untuk hanya menyembah Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa. Untuk itu kita sudah mempunyai pedoman yaitu Al-Qur’an dan Sunah Rasul SAW. Apa yang terjadi di kita ini karena kita berlebih-lebihan,” tegasnya.
Lanjut Gus Mus mengingatkan bahwa umat Islam diperintahkan untuk menegakkan kebenaran karena Allah SWT. Ia pun menegaskan hal ini dengan ayat Al-Qur’an Surat Al Maidah: 8 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
“Allah memang menyuruh kita menegakkan kebenaran. Tapi lillah (karena Allah) bukan linafsi (untuk diri sendiri) bukan untuk diri kita, bukan untuk kelompok kita bukan untuk siapa-siapa. Tapi lillah untuk Allah saja. Ini firman Allah bukan kata saya,” tegasnya.
Gus Mus juga mengajak umat Islam di Indonesia untuk menjadi pelopor perdamaian dengan menjadikan Indonesia sebagai tempat yang nyaman untuk menyembah Allah, untuk beribadah, untuk bersilaturahmi satu sama lain, dan untuk meneruskan perjuangan Rasulullah SAW guna menyempurnakan akhlak manusia.
Kepada pemuka-pemuka agama Islam, Gus Mus mengimbau agar mengajak umat untuk meneladani dan mengikuti jejak Rasul yang menyukai kasih sayang daripada kebencian dan yang menyukai silaturahmi daripada perpecahan. “Mari tinggalkan kebencian apapun alasannya,” ajaknya.
Gus Mus menambahkan bahwa Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik yang dengan segala usahanya mau minta maaf dan mau memberikan maaf. “Mudah-mudahan Allah menjadikan Indonesia ini tempat bersilaturahmi, tempat berteduh, tempat bersujud yang nyaman,” pungkasnya. []
Sumber Gontor News