Ini Jati Diri Dan Pesan Terakhir PMI Yang Meninggal Di Tseung Kwan O Kepada Ibunya
HONG KONG – Kabar duka meninggalnya pekerja migran Indonesia (PMI) di Tseung Kwan O yang sebelumnya mengalami pingsan dengan tiba-tiba menyebar dengan cepat. Penelusuran yang berhasil dilakukan ApakabarOnline.com beroleh kabar dramatis yang memilukan.
Almarhumah yang diketahui bernama Saadah berusia 36 tahun berasal dari Desa Wanguk Blok Lonyod RT 16 RW 06 Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat.
Bagaimana tidak memilukan, saat ApakabarOnline.com menyampaikan ungkapan bela sungkawa kepada keluarga Almarhumah, keluarga menuturkan, almarhumah Saadah saat mengalami pingsan dan tak lama kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (16/11/2018) sekira jam 20:25 waktu Hong Kong, sedang berkomunikasi melalui sambungan telpon dengan ibundanya di kampung halaman Indramayu.
Yudi, adik almarhumah mengaku mengetahui merasa janggal dengan ending dari komunikasi terakhir tersebut.
“Pas nelpon dengan ibu, mbak Adah tiba-tiba telponnya berhenti, tapi masih tersambung. Lama banget, sampai akhirnya mati sendiri. Kejadian begini kan tidak biasanya. “ tutur Yudi
“Saat ibu berusaha menghubungi kembali, telpon mbak Adah tetap aktif, namun tidak ada yang mengangkat” lanjutnya.
Kabar duka mereka terima langsung beberapa saat usai terputusnya komunikasi tersebut. Seseorang dari Hong Kong menyampaikan kabar duka yang datangnya dengan tiba-tiba.
“Ada yang ngabari dari Hong Kong kira-kira jam 7 lewat waktu sini (sekitar jam 20:30 waktu Hong Kong) bilang kalau mbak Adah sudah meninggal” tutur Yudi.
Keluarga menyadari, berkali-kali Saadah sebelum meninggal dunia menyampaikan permintaan maafnya kepada ibunda maupun kepada adik-adiknya. Tidak ada yang paham saat itu arti dari permintaan maaf tersebut.
“Setelah kejadian, kami baru sadar, ternyata ini arti dari permintaan maaf mbak Adah” pungkas Yudi.
Saadah merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Saadah telah menjalani hari menjadi pekerja migran di Hong Kong sejak tahun 2001. Terhitung sampai saat ini, Saadah yang dimata keluarga menjadi sosok pejuang ini telah 17 tahun lamanya menjadi PMI di Hong Kong.
Terkait dengan apa penyebab meninggalnya Saadah serta bagaimana progres pengurusan jenazahnya, pertanyaan yang diajukan ApakabarOnline.com ke KJRI Hong Kong sejak tadi siang belum beroleh jawaban.
Selamat jalan Saadah, semoga Allah SWT mengampuni segala khilafmu dan menempatkanmu di tempat yang Mulia. [Emma]
sedih mengingatnya,saat” bercanda gurau bersam,aselamat yu adah,smga kmu tenang di alam sana doa kami sellu mengiringimu
sedih mengingatnya,saat” bercanda gurau bersam,aselamat yu adah,smga kmu tenang di alam sana doa kami sellu mengiringimu