Jangan Dilanggar, Begini Pentingnya Menjadi PMI Sesuai dengan Prosedur
SURABAYA – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bersama DPR RI mengadakan Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri dan Pelindungan Menyeluruh kepada PMI sebagai VVIP di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (28/08/2022).
Hadir sebagai narasumber, Kepala Biro Hukum dan Humas, Hadi Wahyuningrum, dan Anggota Komisi IX DPR RI, H. Sungkono.
Yayuk, sapaan akrab Hadi Wahyuningrum, menyampaikan, sosialisasi ini sangat penting diadakan untuk menyebarkan informasi yang benar mengenai prosedur bekerja ke luar negeri.
“BP2MI bersama DPR RI sebagai mitra kerja mengadakan sosialisasi ini untuk mencegah masalah-masalah yang bisa menimpa para PMI yang bekerja di luar negeri. Jika ada yang ingin bekerja ke luar negeri, silakan mencari informasi yang benar melalui BP3MI Jawa Timur maupun Disnaker,” ungkap Yayuk.
Yayuk mengimbau agar masyarakat Sidoarjo untuk bekerja melalui skema G to G ke negara Korea Selatan, Jepang, dan Jerman, serta skema G to P. Selain mendapat pelindungan Negara, skema penempatan ini memberikan gaji yang besar.
“Jangan tergiur dengan tawaran-tawaran calo yang tidak bertanggung jawab, contohnya seperti yang sedang marak adalah penipuan pekerja ke Kamboja,” jelas Yayuk.
Diharapkan juga, lanjutnya, agar Pemda Sidoarjo khususnya, dapat menyelenggarakan pelatihan-pelatihan untuk peningkatan kompetensi bagi para masyarakat yang tertarik bekerja ke luar ngeri. Anggota DPR Komisi IX DPR RI, H. Sungkono sependapat terkait hal ini, dan akan mendorong penyediaan anggaran pelatihan bagi masyarakat Sidoarjo.
“Kami sebagai anggota DPR bertugas memberikan dukungan politik bagi kebutuhan masyarakat. Untuk menjalankan fungsi perlindungan bagi PMI, kami turut mengimbau dan mendorong Pemda Sidoarjo untuk mengadakan pelatihan bagi calon PMI. Hal ini untuk melindungi para calon PMI dari masalah-masalah,” jelas H. Sungkono.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo, Fenny Apridawati, menjelaskan bahwa per Agustus 2022 sudah ada 58 PMI asal Sidoarjo.
“Memang belum terlalu banyak PMI asal Sidoarjo. Padahal Sidoarjo memiliki tingkat pengangguran tertinggi di Jawa Timur. Namun kami akan turut mendorong warga yang ingin bekerja ke luar negeri, untuk memilih skema G to G yang aman dan tidak berbayar,” ungkap Fenny.
Fenny menjelaskan mengenai profil ketenagakerjaan Kab. Sidoarjo, isu-isu strategis, dan juga layanan penempatan dan pelindungan PMI.
Sementara itu, Kasubbag Tata Usaha BP3MI Jawa Timur, Hari Sarjana, membawakan materi mengenai persyaratan menjadi PMI, cara pengaduan PMI, dan peluang kerja luar negeri. []