Ke Hong Kong, 4 Bocah Cerdas Ini Harumkan Nama Indonesia
HONG KONG – Tim Olimpiade Matematika Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Indonesia berhasil mengukir prestasi pada ajang Po Leung Kuk 21st Primary Mathematics World Contest (PMWC). Kompetisi itu berlangaung 15-20 Juli 2018 di Tsuen Wan, Hongkong. Pada PMWC 2018 ini, Tim Indonesia Bogor (KPM) berhasil meraih penghargaan Third Class Honour for Individual Performance.
Po Leung Kuk Primary Mathematics World Contest (PMWC) merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Sekolah Po Leung Kuk, Hong Kong, bersama Education University of Hong Kong. Kompetisi ini diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan minat siswa sekolah dasar di bidang matematika, menyediakan kesempatan pertukaran budaya dan akademik bagi para siswa, menjalin hubungan persahabatan di antara siswa sekolah dasar, dan untuk melejitkan potensi matematika siswa SD berbakat di berbagai kota dari negara peserta.
PMWC 2018 merupakan salah satu kompetisi matematika bergengsi dengan tingkat kesulitan soal yang tinggi. Tidak mudah untuk bisa berpartisipasi di ajang PMWC karena hanya dapat diikuti oleh lembaga/institusi khusus yang diundang oleh komite penyelenggara.
Klinik Pendidikan MIPA menjadi salah satu lembaga di Indonesia yang mendapat undangan khusus dari komite penyelenggara PMWC. Indonesia mengirimkan satu tim yang terdiri atas enpat siswa Sekolah Dasar (SD) didampingi oleh satu Team Leader dan satu Deputy Leader.
Sebelum bertolak ke Hongkong, tim terlebih dahulu dibina oleh KPM di bawah asuhan pelatih Olimpiade Matematika Nasional dan Internasional, Raden Ridwan Hasan Saputra. Lomba ini diikuti oleh siswa-siswi terbaik dari 15 negara, yaitu Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Bulgaria, China, Hongkong, Indonesia, Macau, Malaysia, Mongolia, Filipina, Thailand, Taiwan, Vietnam. Pada kompetisi PMWC ini, tiap peserta harus melewati kontes individu (individual contest) dan kontes tim (team contest).
Salah satu peserta dari tim Indonesia yang juga merupakan peraih penghargaan Third Class Honour for Individual Performance, Amara Khairunnisa Dinata yang kerap disapa Amara berbagi pengalaman mengikuti pada kompetisi PMWC tahun ini, “Mayoritas soal adalah tentang Geometri. Tapi ternyata setelah melihat soalnya, tidak terlalu sulit, tapi ada juga soal yang susah,” katanya.
Ditanya ihwal kekompakan tim, Amara menjelaskan bahwa timnya sangat solid. Lebih lanjut, Amara menjelaskan persiapannya saat mengikuti karantina jelang perhelatan PMWC tahun ini, “Istirahat yang cukup, kemudian banyak latihan soal PMWC dari tahun-tahun sebelumnya. Di rumah dan pada saat karantina banyak mengaji, tidak terlalu banyak main gadget, menjalankan puasa, dan banyak berbuat kebaikan,” ucapnya.
Raden Ridwan Hasan Saputra sebagai Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA yang juga merupakan Team Leader pada kompetisi PMWC kali ini mengatakan, hasil PMWC tahun ini kurang begitu menggembirakan karena hanya mendapatkan dua perunggu. Hal ini mungkin dikarenakan tim kita mengalami kelelahan setelah pekan kemarin selama dua pekan di Bulgaria mengikuti 2 perlombaan.
“Lomba ini memang hadiah dari KPM atas pengorbanan mereka mengikuti lomba di sana. Ini bisa menjadi bahan evaluasi kita tahun depan.
Berikut adalah data capaian Tim KPM Indonesia PMWC 2018
Third Class Honour for Individual Performance
- Amara Khairunnisa Dinata – SD Pertiwi Bogor
- Muhammad Ilham Alfarisi – SDIT Ummul Quro Bogor
Participants
- Nisrina Fathiyya Nugraha – SDIT Nurul Fikri Depok
- Farel Zakwan Andarya – SDN Cibatok 03 Bogor [Friska Yolanda/ROL]