December 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Kemenperin Mengajak Masyarakat Membeli Produk Dalam Negeri

2 min read

JAKARTA – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengajak masyarakat Indonesia menggunakan dan membeli produk industri nasional. Hal ini strategis untuk meningkatkan pertumbuhan industri di dalam negeri.

“Karena, akan menumbuhkan sektor industrinya, sehingga dapat menopang perekonomian,” tuturnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (21/05/2021).

IKM, lanjutnya, berperan penting sebagai pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Keberadaan industri kecil dan menengah atau IKM yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air, dengan jenis usaha dan produk yang sangat beragam, melibatkan banyak warga sekitar. Dengan demikian, menyerap tenaga kerja lewat penciptaan lapangan kerja.

Saat ini, ia menilai, beragam kebutuhan produk sudah mampu diciptakan oleh anak bangsa. Dirinya mengklaim pelaku IKM telah menghasilkan berbagi produk yang dibutuhkan pasar domestik dan ekspor, dengan kualitas yang kompetitif.

“Saatnya IKM kita bisa naik kelas, dengan menghasilkan beragam produk berkualitas. Hal ini bisa dilakukan melalui pemanfaatan teknologi digital sehingga dapat berdaya saing di kancah global,” ungkapnya.

Untuk mendorong gairah usaha pelaku IKM, pemerintah menggelar Gernas BBI melalui Festival Joglosemar, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.

Menperin menyebutkan, terdapat tiga tujuan utama pelaksanaan Gernas BBI Festival Joglosemar, yaitu meningkatkan jumlah pelaku IKM yang onboarding, menciptakan value creation bagi pelaku IKM, dan meningkatkan permintaan produk IKM. Terdapat 6,1 juta UMKM onboarding di marketplace dalam Gernas BBI 2021.

Untuk mendukung pemanfaatan teknologi e-business, Agus menyebutkan, Kemenperin telah memiliki program e-Smart IKM sejak 2017. Program tersebut hingga kini telah melatih sebanyak 13.184 pelaku IKM di seluruh Indonesia.

Manfaat yang diperoleh pelaku IKM yang mengikuti program e-Smart IKM, antara lain mendapat workshop membuka toko online, bisnis digital, manajemen bisnis, serta terkait kebijakan dan peraturan pemerintah.

Selanjutnya, masuk ke dalam katalog e-smart IKM, memiliki akses ke berbagai program Kemenperin seperti restrukturisasi mesin peralatan, klinik HKI, klinik kemasan, sertifikasi TKDN dan SNI, pameran, serta pendampingan teknologi.

“Selain itu, pendampingan pemasaran online dan akses go global,” jabarnya.

 

Benahi Ekosistem UMKM

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo menegaskan UMKM merupakan pilar penting dalam mengusung kebangkitan ekonomi nasional. Karena itu, ia menginginkan jumlah UMKM yang onboarding ke platform e-commerce meningkat signifikan.

“Peningkatan e-commerce pasti akan berdampak juga pada pergerakan ekonomi offline. Sehingga perputaran ekonomi bergerak dari bawah, bergerak dari pinggiran, di berbagai pelosok Indonesia secara merata dan berkeadilan,” ujar Jokowi, Kamis (20/05/2021).

Dalam upaya tersebut, pemerintah mengaku terus membenahi ekosistem usaha bagi para pelaku UMKM. Pemerintah telah menerbitkan UU Cipta Kerja yang juga memberikan kemudahan berusaha bagi UMKM, memangkas regulasi yang rumit dan tumpang tindih, serta memudahkan UMKM untuk membuka usaha baru.

“Saya mengingatkan seluruh jajaran kabinet dan kepala daerah untuk memastikan eksekusinya, ini penting. Mengawal implementasinya juga penting, sehingga betul-betul dirasakan manfaatnya oleh pelaku UMKM,” tuturnya.

Kepala Negara juga menegaskan, reformasi struktural oleh pemerintah bukan hanya pada perizinan semata, tetapi juga pada akses pembiayaan, akses pasar, hingga pendampingan bagi UMKM.

“Akses pembiayaan telah dan akan terus dipermudah, akses pasar juga dibuka seluas-luasnya, pendampingan bagi UMKM, branding, packaging, dan marketing terus dilanjutkan, dan perlindungan bagi UMKM juga terus diperkuat,” paparnya.  []

Advertisement
Advertisement