Kenapa Harus Malu Berdagang ? Jika Dilakukan Sebagai Berikut ini, Dagang itu Ihtiyar Mencari Rejeki yang Bernilai Ibadah
ApakabarOnline.com – Berdagang atau berualan adalah ibadah, Apakah Anda sepakat dengan ungkapan tersebut? Sebagai pedagang tentu saja Anda harus berani dan tidak malu untuk mempromosikan barang jualan Anda, oleh karena itu Anda harus berikhtiar dalam jualan karena istilah tersebut merupakan ibadah. Dalam agama Islam sendiri pekerjaan sebagai pedagang merupakan salah satu pekerjaan yang mulia. Bahkan dengan berdagang akan lebih memudahkan datangnya rezeki Allah subhanahu wata’ala.
Bahkan Rasulullah sendiri pada zaman dahulu beliau merupakan seorang pedagang bersama dengan istrinya yaitu Siti Khadijah. Lalu bagaimana cara berdagang Rasulullah agar bisnis Anda sukses dan juga diberkahi Allah SWT. Berikut ini akan kami uraikan untuk Anda.
- Niat karena Allah SWT
Setiap perbuatan manusia tentu saja semuanya didasarkan pada niat termasuk juga berdagang. Sebagaimana hadis yang telah diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang berbunyi
“sesungguhnya setiap amal perbuatan manusia itu tergantung dari niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya.Barangsiapa yang mereka berhijrah kepada Allah dan juga Rasul Allah maka orang tersebut akan mendapatkan pahala hijrah menuju Allah dan juga Rasulullah. Barangsiapa yang hijrahnya tersebut dikarenakan dunia yang diinginkan atau karena seorang wanita yang ingin dinikahi maka dia akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan tersebut”
Rasulullah SAW berdagang karena niat lillahi ta’ala. Rasulullah berdagang bukan berniat untuk memikat wanita, menumpuk harta ataupun mencari keuntungan dengan sebanyak-banyaknya.
Dahulu beliau pertama kali berdagang di usianya yang masih 12 tahun dan ikut bersama dengan pamannya.
- Mengambil Keuntungan Dengan Sewajarnya
Biasanya banyak sekali kita menemui para pedagang menjual barang-barang dagangannya dengan harga yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan harga aslinya.
Mereka berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan kondisi dari pembeli atau konsumen. Sedangkan cara tersebut tidak pernah Rasulullah gunakan dalam berdagang.
Hal tersebut selain melanggar agama juga akan membuat dagangan yang dijual dengan harga tinggi akan sulit untuk laku.
Oleh karena itu sebaiknya jika pedagang dan mengambil keuntungan dengan sewajarnya saja karena niat dari pedagang bukan untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya melainkan untuk mencari keberkahan dan ridho Allah SWT.
- Jujur Dalam Berdagang
Rasulullah SAW memang terkenal dengan sifatnya yang jujur dalam aktivitas sehari-harinya termasuk juga ketika berdagang. Beliau tidak pernah mengurangi timbangan sedikitpun kan selalu mengatakan dengan sebenarnya mengenai kondisi barang yang dijual.
Bahkan seringkali Rasulullah melebihi takaran timbangan agar konsumen merasa senang. Sehingga Beliau mendapatkan gelar Al-Amin atau orang yang dapat dipercaya.
- Menjual Barang Berkualitas Bagus
Anda prinsip yang dianut Rasulullah SAW berikutnya adalah menjual barang yang memiliki kualitas bagus. Beliau selalu memperhatikan kualitas barang yang beliau jual sehingga hal tersebut tidak akan mengecewakan pelanggannya. Beliau juga tidak pernah menjual barang-barang yang kondisinya cacat, karena hal tersebut akan merugikan pembeli.
- Tidak Memberikan Janji Yang Berlebihan
Banyak kita temui para pedagang ataupun sales biasanya menawarkan barang dagangannya dengan memberikan janji-janji yang berlebihan. Misalnya saja “barang yang saya jual ini sangat awet dan tidak akan rusak dalam waktu yang sangat lama bahkan sampai Anda memiliki anak cucu”.
Sebaiknya Anda jangan janji-janji berlebihan seperti contoh di atas karena kita semua tidak tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang, semua sudah diatur oleh Allah subhanahu wata’ala.
Apalagi jika Anda berkata janji berlebihan tersebut merupakan kata-kata kata palsu, tentu saja hal itu merupakan dusta dan akan sangat dibenci Allah SWT.
- Tidak Menipu
Dalam agama tentu saja menipu pembeli dalam hal apapun dan dalam jumlah sekecil apapun merupakan sudah termasuk dilarang oleh agama.
Rasulullah selama berdagang beliau tidak pernah menipu pembelinya sekecil apapun. Oleh karena itu sebagai umatnya kita juga harus mencontoh beliau.
- Saling Menguntungkan
Rasulullah juga menerapkan prinsip saling menguntungkan dalam usaha berjualan nya. Beliau tidak pernah memaksa untuk membeli barang dagangannya dan berdasarkan atas suka sama suka.
Beliau juga tidak pernah menutup-nutupi barang dagangannya. Antara Rasulullah dan pembeli akan menggunakan kesepakatan dengan cara yang baik.
- Tidak Menjual Barang Haram
Agar bisnis berdagang Anda bernilai ibadah dan berkah maka barang-barang yang harus Anda jual merupakan barang yang halal untuk dijual dan bukan merupakan barang haram misalnya seperti narkoba, minuman keras dan lain sebagainya.
Selain menyalahi norma dan agama tentu saja hal tersebut akan merugikan Anda sendiri nantinya. Sebagaimana panutan kita yaitu Rasulullah SAW, beliau tidak pernah menjual barang dagangan yang haram.
- Ramah Kepada Pembeli
Sikap ramah merupakan hal yang harus diterapkan oleh setiap orang terutama bagi Anda yang sedang menjalankan bisnis berdagang.
Sebagaimana Rasulullah SAW yang ketika berdagang beliau selalu bersikap ramah, sopan santun, dan juga tersenyum kepada para pembeli yang membeli barang dagangannya.
Jika ketika Anda berdagang dan bersikap ramah kepada pembeli tentu saja pembeli tersebut akan merasa senang dan besar kemungkinan akan kembali lagi untuk membeli barang kepada Anda karena dia merasa dihormati sebagai pembeli.
Sebaiknya juga Anda tidak memasang wajah judes meskipun pembeli yang datang adalah orang-orang yang menyebalkan.
- Tidak Menimbun Barang
Menimbun barang yaitu keadaan dimana membeli barang dalam jumlah yang sangat banyak dan kemudian barang tersebut disimpan dalam waktu yang lama untuk selanjutnya dijual kembali dengan menawarkan harga yang sangat mahal.
Anda harus mengetahui bahwasanya menimbun barang merupakan hal yang dilarang dan merupakan perbuatan dzalim :
- Menimbun barang akan mengakibatkan mekanisme jual beli di pasar terganggu. Persediaan barang-barang di pasar akan habis dan tentu saja hal tersebut akan merugikan pedagang yang lainnya.
- Yang selanjutnya yakni dengan menimbun barang dalam jangka waktu yang lama dan akan mengeluarkan barang tersebut ketika permintaan barang melonjak dan menjualnya dengan harga sangat mahal tentu saja hal tersebut tidak diperbolehkan oleh agama. Hal tersebut sama dengan mencari keuntungan untuk dirinya sendiri dan tidak memikirkan orang lain.
- Dan yang terakhir yaitu barang yang sudah lama ditimbun tentu saja kualitasnya akan menurun. Entah itu sudah habis masa kadaluarsanya, cacat atau bahkan rusak.
- Tidak Mudah Untuk Berputus Asa
Jika Anda ingin sukses dalam usaha berdagang tentu saja Anda harus semangat dan pantang untuk berputus asa. Anda harus paham bahwasanya setiap sesuatu tentu saja membutuhkan proses sama halnya dengan kesuksesan yang akan Anda raih melalui berdagang.
Sedangkan proses yang harus ditempuh tidaklah singkat. Bukan hanya sebulan dua bulan dan kemudian Anda sudah bisa kaya mendadak. Oleh karena itu kunci yang sangat ampuh yaitu Anda jangan sampai mudah untuk berputus asa.
- Bersyukur
Ketika berjualan pasti ada fase kegagalan dan keberhasilan. Dalam menghadapi kondisi tersebut, hendaknya Anda selalu bersyukur. Bersyukur merupakan sifat para Nabi di mana mereka senantiasa berterima kasih kepada Allah atas nikmat yang diberikan.
Maka dari itu Anda harus memperbanyak rasa bersyukur. Selain itu harus percaya bahwa Allah akan memberikan rezeki yang berkah selama cara berjualan Anda sesuai dengan syariat Islam. Rasa syukur ini memiliki peran yang besar untuk menyukseskan kehidupan Anda dalam berbisnis.
Jangan lupa untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun. Baik dalam keadaan lapang atau pun sempit. Percayalah, semakin banyak rasa syukur Anda, maka semakin banyak pula nikmat dari hasil usaha yang Anda dapatkan.
- Fokus dan Istiqomah
Point ini sangat penting dan menjadi penentu pula untuk keberhasilan usaha Anda. Fokus dan istiqomah ini suatu tindakan yang selalu memegang teguh terhadap aturan.
Aturan yang seperti apa? Jika Anda ingin berjualan dalam rangka ibadah, maka pastikan aturan yang kamu ikuti adalah aturan Allah.
- Hasilnya sesuai dengan Syariat Islam
Hasil dari dagang sesuai syariat perlu disisihkan sebagai zakat nishab dagang. Zakat dagang adalah zakat yang dikeluarkan dari harta niaga. Harta niaga adalah harta atau aset yang ada pada akad jual beli dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Dalil dari zakat dagang dapat merujuk pada Surah Al-Baqarah:267,
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.”
Zakat dagang disyariatkan dalam Islam berbentuk nilai barang. Caranya yakni dengan menghitung nilai jumlah barang dagangan, kemudian digabung dengan keuntungan bersih. Nilai tadi dihitung setelah dipotong utang dan biaya operasional dagangnya. Setelah itu, 2,5% diambil dari jumlah tersebut untuk dikeluarkan sebagai zakat.
Nilai barang dilihat berdasarkan harga ketika jatuh tempo zakat, bukan berdasarkan harga belinya.
- Tidak Melupakan Ibadah
Meskipun berdagang juga merupakan ibadah yang fardhu kifayah, namun tetap kita tidak boleh luput dari yang utama. Kita jangan meninggalkan yang wajib.
Jangan sampai karena ingin fokus pada fardlu kifayah, kita lalai terhadap fardlu ‘ain. Tidak sholat, tidak puasa, dan lain-lain. Sebab ibadah fardlu ‘ain lebih utama.
Hendaknya kita dapat mengatur waktu agar dua kewajiban tersebut tetap dapat beriringan. Agar senantiasa apa yang kita laksanakan sah dan berpahala di sisi Allah.
Bagaimana caranya agar bisa tetap istiqomah di jalan Allah? Anda bisa mengikuti cara di bawah ini:
- Meluruskan niat karena Allah, bahwa jualan adalah ibadah yang bisa Anda tunaikan untuk kebaikan dunia dan akhirat.
- Disamping Anda sibuk berjualan, coba tingkatkan kualitas ibadah sedikit demi sedikit.
- Berkerabat dengan orang-orang shaleh akan membantu Anda untuk lebih baik lagi, terutama dalam meningkatkan ubudiyahnya.
- Selalu berdo’a dan berdzikir kepada Allah SWT, agar senantiasa tetap istiqomah di jalan yang benar
Nah itulah tadi beberapa cara berdagang Rasulullah yang bisa Anda terapkan dalam bisnis Anda agar ikhtiar berdagang Anda nilai ibadah dan tentu saja di ridhoi oleh Allahsubhanallahuwata’ala.
Sebenarnya banyak peluang usaha saat ini yang bisa Anda jalankan. Tetapi pastikan usaha tersebut bersyariat Islam. []