Keren, Pemerintah Hong Kong Akan Menyulap Guest House dan Hotel Menjadi Hunian Sementara Warga Berpenghasilan Rendah
HONG KONG – Situasi dan kondisi Hong Kong yang menjadi kawasan dengan biaya tempat tinggal mahal, membuat kalangan dengan penghasilan rendah kesulitan mendapatkan tempat tinggal.
Hal tersebut membuat otoritas Hong Kong mencanangkan skema percontohan untuk mengubah hotel dan guest house yang “kurang dimanfaatkan” jadi perumahan sementara bagi warga Hong Kong berpenghasilan rendah telah menarik setidaknya 10 pertanyaan. Rencana itu memungkinkan harga sewa dibatasi 25 persen dari pendapatan penyewa.
Melansir laman South China Morning Post, Jumat (26/02/2021), pejabat perumahan mengatakan pada anggota parlemen bahwa pemerintah akan menggunakan pendanaan 95 juta dolar Hong Kong (Rp175 miliar) dari Dana Peduli Komunitas untuk rencana hunian sementara tersebut.
Rencana ini diumumkan pemimpin eksekutif Hong Kong, Carrie Lam Cheng Yuet-ngor, dalam pidato kebijakannya pada November 2020. Tujuannya menyubsidi hotel terdampak pandemi COVID-19 jika mereka bersedia menyewakan kamar sebagai rumah transisi bagi orang-orang yang menunggu lama untuk perumahan umum.
Lebih dari 10 pertanyaan telah diterima dari guest house, menurut Carlson Chan Ka-shun, direktur tugas khusus di Biro Transportasi dan Perumahan. Sementara, anggota parlemen terbelah, sebagian mendukung, lainnya masih mempertanyakan bagaimana skema itu akan dilaksanakan.
Anggota parlemen sektor pariwisata, Yiu Si-wing, mengatakan bahwa industri hotel menyoroti beberapa masalah, termasuk tanggung jawab pada biaya mengubah kamar jadi rumah dan memulihkannya kembali ke kondisi semula setelah skema berakhir. “Penyewa akan tinggal lebih lama, artinya lebih banyak kerusakan bisa terjadi pada kamar,” katanya.
Peter Shiu Ka-fai, dari sektor grosir dan eceran, bertanya bagaimana subsidi kamar untuk hotel dan guest house akan ditentukan. Juga, bagaimana harga sewa akan dihitung.
Subsidi untuk setiap kamar dikatakan dibatasi hingga 133,5 ribu dolar Hong Kong (Rp246 juta) selama dua tahun. “Ukuran kamar dapat memengaruhi jumlah subsidi Anda, apakah Anda akan menyesuaikan tingkat subsidi berdasarkan ukuran kamar?” ia bertanya pada para pejabat. []