April 18, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Keren, PMI Santuni 700 Anak Yatim Di Indramayu

2 min read

INDRAMAYU – Komunitas pekerja migran yang tergabung dalam Barisan Anak Rantau Krangkeng – Kalianyar (BARAKK) kembali berkiprah meringankan beban ekonomi dengan memberikan santunan kepada 700 anak yatim dan warga jompo Desa Krangkeng dan Desa Kalianyar, Kecamatan Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat.

Seluruh anggota BARAKK berada di luar negeri karena merupakan pekerja migran. Namun hati dan pikiran mereka tak jauh dari kampung kelahirannya. Karena itu, Sabtu (30/6) sebagian rezeki yang mereka sisihkan dimanfaatkan membantu saudara-saudaranya di kampung yang belum beruntung. Jumlah donasi yang terkumpul cukup membantu 700 anak yatim dan warga jompo yang tinggal di 2 desa itu.

Penyerahan santunan uang tunai berlangsung di Masjid Jami Al-Islakh Desa Krangkeng, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Tampak hadir pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan utusan Pemerintah Desa Krangkeng dan Desa Kalianyar. Sejak siang, calon penerima bantuan sudah membanjiri halaman masjid. Namun suasana pembagian santunan berlangsung kondusif.

Koordinator Lapangan Barrak, Abdul Waroh kepada Pos Kota mengemukakan, jumlah bantuan yang diserahkan kepada 700 anak yatim dan warga jompo sebanyak Rp 40 juta. Bantuan itu merupakan penyisihan rezeki 100 PMI atau pekerja migrant Hongkong, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia dan Singapura.

“Pekerja migrant menitipkan pesan meminta do’a restu dari masyarakat Desa Krangkeng dan Desa Kalianyar agar selama menjadi pekerja migran selamat dan mendapat barokah,” ujar Abdul Waroh.

Ketua DKM Masjid Jami Al-Ishlakh Desa Krangkeng, Moh.Yusuf mengapresiasi niat tulus dan ikhlas para anggota BARAKK karena dapat meringankan beban masyarakat, khususnya anak-anak yatim dan warga jompo. “Bantuan seperti ini diharapkan terus berlanjut tahun depan. Jangan sampai terhenti di tengah jalan. Karena masih banyak masyarakat Desa Krangkeng dan Desa Kalianyar yang memerlukan bantuan,” pungkas Moh. Yusuf. [Pos Kota News]

Advertisement
Advertisement