Kunjungi Tulungagung, Menaker Jadikan Enam Desa Migran Produktif Menjadi Percontohan
SURABAYA – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Republik Indonesia Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si., melakukan kunjungan kerja di Desa Migran Produktif (Desmigratif) Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur.
Kunjungan kerja tersebut, kata Menaker Ida Fauziyah, menegaskan bahwasanya pemerintah memiliki komitmen serius untuk melindungi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Pernyataan itu dikatakannya seusai melakukan kunjungan kerja di Desa Pagersari, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Jumat (22/9/2023).
“Terima kasih teman-teman (Wartawan.red), saya bersama Kementerian yang lain dibawah Kemenko PMK (Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) menunjukkan kerja kolaboratif yang sedang kami lakukan. Kami membuat 4 Desmigratif di Tulungagung,” ucap Ida dihadapan awak media.
Wanita kelahiran Mojokerto Jawa Timur menambahkan Program Desmigratif merupakan salah satu bentuk kehadiran negara dalam upaya peningkatan pelayanan pelindungan secara komprehensif kepada calon PMI sampai dengan purna PMI dan anggota keluarganya.
Kunjungan kerja di Tulungagung, sambung Ida, dalam rangka memastikan program Desmigratif merupakan kolaborasi kementerian dan lembaga berjalan sesuai yang diharapkan.
“Kabupaten Tulungagung itu merupakan pilot project (Percontohan.red) program Desmigratif,” tambahnya.
“Anggaran selama ini dari Kemenaker, dan kami terus melakukan pendampingan selebihnya sekali lagi ini menjadi layanan yang dilakukan oleh Desa,” imbuhnya.
Menurut Ida, pemerintah melalui Kemenaker telah membangun 503 Desmigratif yang tersebar di seluruh Indonesia yang berada di daerah-daerah kantong PMI.
Desmigratif ini, jelas Ida, memiliki empat fungsi atau pilar yang pertama itu pusat informasi migrasi yang aman, kedua penguatan ekonomi keluarga migran, ketiga comunity parenting dan keempat penguatan ekonomi melalui koperasi.
“4 pilar itu tentu tidak bisa dikerjakan sendiri oleh satu kementrian saja dalam hal ini Kemenaker, tapi dikolaborasikan dengan kementerian dan lembaga,” terangnya.
“Termasuk sebenarnya kita sangat berharap setelah desmigratif ini dibangun ini menjadi fungsi layanan yang dilakukan oleh desa-desa yang ada Desmigratifnya ini bagian layanan kepada pekerja migran kita yang menjadi fungsi layanan yang dilakukan desa-desa di 503 Desmigratif yang ada,” sambungnya.
Lebih lanjut Ida menjelaskan ia mengharapkan dengan pembangunan Desmigratif yang dilakukan Kemenaker bisa memberikan perlindungan kepada PMI.
“Mulai sebelum berangkat adanya pemberian informasi yang benar, kemudian juga bisa memastikan perlindungan di negara penempatan dan berikutnya perlindungan ketika kembali ke tanah air,” pungkasnya. []