Ledoksambi, Koordinat Sejuk dan Asri di Lereng Merapi
YOGYAKARTA – Gemericik air yang bertemu bebatuan lembah Kali Kuning dan sejuknya hawa pegunungan menjadi daya tarik Desa Wisata Ledoksambi yang berada di Desa Sambi, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.
Pemandangan yang masih sangat asri menjadi alternatif melepas penat di Ledoksambi, kawasan yang tak jauh dari lereng Gunung Merapi ini.
Diketahui, Ledok berasal dari bahasa jawa yang berarti lembah. Jadi, Ledoksambi bisa diartikan sebagai lembah Desa Sambi. Selain memiliki pemandangan yang ciamik, Ledoksambi juga menawarkan paket wisata mulai dari edukasi, outbond, dan camping.
Bebas biaya masuk
Menariknya, wisatawan yang berkunjung tidak ada biaya masuk. Pengelola hanya menyediakan kotak sebagai sumbangan sukarela. Untuk sampai ke sisi lembah, wisatawan harus melewati puluhan anak tangga dari bebatuan yang tersusun rapi.
Bak labirin, sisi kanan dan kiri merupakan bukit dengan dominasi bambu hijau dan sebuah pohon beringin dengan akar yang menjuntai ke tanah. Destinasi wisata ini buka setiap hari mulai pukul 09.00-16.30 WIB.
Air super jernih, bebatuan spot foto favorit
Sesampainya di lembah, pepohonan yang rindang dan tinggi serta rerumputan yang masih hijau menambah keindahan alam khas pedesaan yang nyaman. Airnya yang jernih dan dingin membuat wisatawan banyak yang sekadar bermain air maupun berenang dengan ban pelampung yang disewakan pengelola. Dan tentu saja, pengunjung bebas bermain air sepuasnya.
Selain itu, banyaknya bebatuan kerap dimanfaatkan pengunjung untuk mengambil swafoto. Batu-batu yang tersusun acak dengan ukuran sedang hingga besar ini menjadi magnet tersendiri. Banyak juga wisatawan yang sekadar duduk-duduk sambil menyeburkan kaki ke air.
Ledoksambi menjadi salah satu destinasi ini cocok bagi keluarga dan sangat ramah anak. Arus air yang tidak terlalu deras serta lembah yang tidak terlalu dalam bisa menjadi salah satu alternatif wisata piknik di utara Kota Yogyakarta untuk bermain dan bersantai bersama keluarga.
Wahana flying fox dan gazebo
Selain bermain air, terdapat juga wahana flying fox dengan lintasan sepanjang 280 meter. Adrenalin semakin menantang saat lintasan di seutas tali ini melewati Kali Kuning. Untuk bisa merasakan sensasi ini, pengunjung cukup membayar Rp 25 ribu.
Bagi wisatawan yang enggan bermain air, tenang saja terdapat puluhan gazebo yang disediakan pengelola. Tidak perlu repot-repot membawa tikar, disini tersedia tikar yang dapat digunakan, pengunjung cukup dengan menyiapkan sumbangan sukarela.
Kulineran di Ledoksambi
Satu hal yang perlu diperhatikan, wisatawan dilarang membawa makanan dan minuman dari luar. Namun tenang saja, di area Ledoksambi terdapat pilihan beragam makanan dan minuman dengan harga yang masih terjangkau. Mulai dari kopi, cokelat, mendoan, mie, hingga makanan-makanan khas pedesaan.Kapan lagi minum kopi ditemani mendoan sembari duduk santai di tepian aliran sungai. Duh, syahdu banget.
Selain itu, wisatawan di Ledoksambi juga dapat membeli oleh-oleh yang ditawarkan pedagang di area pintu masuk Ledoksambi yang merupakan makanan khas Kaliurang seperti Jadah Tempe, rempyek, dan camilan-camilan yang terjamin kelezatannya. []