Mau Kerja ke Australia ? Siapkan Sedikitnya Rp. 85 Juta
JAKARTA – Australia sebagai salah satu negara tetangga Indonesia yang berbatasan langsung di wilayah perairan, telah terjalin hubungan dalam berbagai bidang. Salah satunya ketenagakerjaan.
Banyak lowongan pekerjaan di Australia yang diisi putra putra Indonesia. Mulai dari pekerja perkebunan, peternakan, sopir hingga tenaga profesional kantoran.
Hal tersebut, membuat pemerintah Kota Ambon melalui dinas tenaga kerja kota Ambon tergerak untuk serius melakukan penanganan dan pengawasan.
Menukil Antara, Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon meminta kepada peserta program bekerja di Australia untuk menyiapkan anggaran Rp85 juta untuk biaya pelatihan dan pengurusan kerja.
“Program ini hasil kerja sama International Working Grup Australia, Aston College Australia dan Californa Education Center Indonesia,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnker) Kota Ambon, Stiven Patty di Ambon, Senin.
Ia menjelaskan, biaya sebesar Rp85 juta merupakan estimasi biaya terdiri 13 pos setelah para kandidat pekerja berangkat bekerja ke Australia.
Ia mengatakan, 13 pos tersebut di antaranya biaya visa, tiket, pelatihan kurang lebih selama enam bulan dan biaya setelah tiba di Australia dan lainnya.
Tahapan pembayaran pun dilakukan dalam tiga tahap yakni pembayaran tunai untuk jalur mandiri, sistem pinjaman bank yang ditentukan dan akan dibayar kembali oleh para pekerja.
Stiven menyatakan, dari jumlah 431 pelamar yang mendaftar dan menjalani seleksi wawancara, 152 orang di antaranya dinyatakan lolos seleksi ke tahap selanjutnya.
“Jumlah tersebut yang akan menjalani tahap selanjutnya. Karena itu, kita menyampaikan estimasi biaya yang ditetapkan untuk program bekerja di Australia. Jika ada yang keberatan dengan biaya dan tidak melanjutkan seleksi, kami terbuka,” katanya.
Ia mengakui, pihaknya hanya bertugas menjembatani antara pencari kerja dengan agen penyalur, sebagai upaya membuka kesempatan bagi warga kota Ambon bekerja di luar negeri sebagai upaya menurunkan angka pengangguran.
“Kita tidak melakukan rekrutmen hanya memberikan informasi kepada para calon pekerja, dengan melakukan kerja sama dengan pihak terkait bagi para pekerja migran,” ujarnya.
Pihaknya, lanjutnya juga telah menjalin nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam rangka penempatan perlindungan kepada pekerja migran.
Salah satu calon pekerja, Priska membenarkan bahwa setelah mengikuti sosialisasi program bekerja di Australia, dirinya menerima informasi pembayaran uang sejumlah Rp85 juta.
“Saat sosialisasi juga, kami baru mengetahui bahwa harus menyiapkan biaya Rp85 juta, sekaligus bidang peternakan dan perkebunan yang sebelumnya diumumkan untuk program bekerja, dialihkan ke bidang pekerjaan lain seperti perhotelan, restoran dan lainnya,” katanya.
Dinas Tenaga kerja Kota Ambon sebelumnya mengumumkan informasi lowongan kerja sebanyak 1.000 kuota disiapkan bagi warga kota Ambon yang akan bekerja di bidang peternakan sebagai pemotong hewan dan pengemasan daging, sedangkan bidang perkebunan untuk memetik dan mengemas buah. []