April 24, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Melanggar Prokes, Menteri Dalam Negeri Hong Kong Diberhentikan dari Jabatannya

2 min read
Menteri Dalam Negeri Hong Kong, Tsui Ying-wai (Foto SCMP)

Menteri Dalam Negeri Hong Kong, Tsui Ying-wai (Foto SCMP)

HONG KONG – Pandemi gelombang kelima di Hong Kong yang tengah terjadi saat ini cukup membuat warganya lelah baik secara fisik maupun secara psikologis. Berbagai aturan pengetatan sosial ketat diberlakukan untuk mencegah dan menangani pandemi. Namun demikian, pelanggaran terhadap protokol tetap saja terjadi. Sangsi tegaspun diberlakukan.

Mulai dari warga yang melanggar batasan jumlah berkumpul, pengenaan masker, bahkan seorang pejabat tinggipun terkena sangsinya lantaran melanggar.

Terkini, Menteri Dalam Negeri Hong Kong, Tsui Ying-wai harus meletakan jabatannya sebagai sangsi atas pelanggaran protokol kesehatan yang telah dia lakukan.

Dewan Negara China memecat Menteri Dalam Negeri Wilayah Administratif Hong Kong (HKSAR) Tsui Ying-wai karena dinilai tidak memberikan teladan kepada masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan (prokes) COVID-19.

Keputusan itu diambil pada 24 Februari dengan mempertimbangkan Undang-Undang Dasar China untuk HKSAR dan saran dari Kepala Eksekutif HKSAR Carrie Lam, demikian pengumuman Dewan Negara China di Beijing.

Tsui mengajukan permohonan diri beberapa jam sebelum pemerintah HKSAR mengumumkan hasil investigasi terhadap dirinya pada 31 Januari.

Tsui dianggap melanggar prokes antipandemi karena menghadiri pesta ulang tahun ke-53 Witman Hung Wai-man, anggota Kongres Rakyat Nasional China (NPC) dari Hong Kong.

Lima belas pejabat teras Hong Kong menghadiri pesta ulang tahun itu, yang digelar di salah satu restoran di kawasan Wanchai pada 3 Januari di tengah merebaknya wabah COVID-19 varian Omicron.

Mengetahui hal itu, Carrie melapor kepada pemerintah pusat di Beijing agar menindaklanjuti pelanggaran disiplin yang dilakukan Tsui.

Saat ini Hong Kong sedang berjuang keras menangani gelombang kelima COVID-19 yang didominasi varian Omicron.

Lonjakan kasus pada gelombang kali ini membuat kewalahan pemerintah Hong Kong sehingga pemerintah pusat turun tangan. []

Advertisement
Advertisement