December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Membedah Sebab, Banyak Majikan “Doyan” Menikah Dengan PMI

3 min read

ApakabarOnline.com – Fatimah, sebut saja begitu, masih belum bisa melupakan ketika Lina — seorang pekerja migran dari Indonesia — datang ke rumah kali pertama. Suami Fatimah tak menyukai kehadiran pembantu, dan berusaha menghindari kontak dengan Lina.

Namun sekarang, Fatimah harus menghadapi kenyataan pahit, yaitu berbagi suami dengan Lina. Hingga saat ini ia masih tak paham bagaimana bisa sang suami, yang dulunya anti-pembantu, bisa berubah 180 derajat dan menikahi Lina.

Harian Makkah News menulis bahwa Fatimah merupakan satu dari sekian ratusan, atau mungkin ribuan istri yang ‘kecolongan’ suami. Banyak wanita yang mungkin berusaha tegar dan tak mengeluh. Namun Fatimah tak kuasa, Ia berusaha menceritakan pengalamannya.

Menurut Fatimah, seperti dikutip Makkah News, awal pertama kedatangan Lina di rumah tidak begitu istimewa. Suaminya cenderung diam, dan tak berusaha kontak dengan Lina.

Seiring waktu berjalan, perubahan terjadi. “Suami saya sering berbincang dengan Lina, dan dari situ saya mulai curiga,” ungkap Fatimah.

 

Datang Ke Malang, Mantan Majikan Di Hong Kong Gundah Melihat Anak Laki-Laki Yang Dilahirkan Rukanah Berikut Aset Bernilai Milyaran Rupiah

 

“Semenjak itu ada perubahan sikap suami yang sering saya terima, Perasaan dan hati saya mengatakan bahwa suami saya ada ‘main’ dengan Lina.” tambahnya.

Karena perasaan sudah tidak karuan, Fatimah memutuskan untuk mengirim Lina kembali ke Indonesia. Lina tak bisa berbuat apa-apa. Ia pergi meninggalkan rumah majikannya.

Semenjak kepergian Lina, Hati Fatimah sudah mulai tenang, Namun sikap suami yang selalu dingin membuatnya selalu gelisah. Tak disangka lima bulan berlalu dan hati Fatimah kembali dibuat jengkel oleh ulah suaminya.

“Lima bulan kemudian, Lina kembali ke Arab Saudi,” ungkap Fatimah.

“Bukan sebagai pembantu rumah tangga, Namun sebagai istri resmi kedua suami saya.” tambahnya sambil menangis terisak-isak.

Setelah ditelusuri, Ternyata hubungan suaminya dengan Lina tidak berhenti setelah sang pembantu pulang ke negaranya. Hubungan tersebut terus berlanjut, tapi entah bagaimana caranya.

Harian Saudi Gazette berusaha mencari jawaban atas pertanyaan mengapa banyak suami di Arab Saudi tertarik dengan pembantu rumah tangga, dan jika terjadi kasus serupa, siapa yang harus dipersalahkan?

Terlena Dalam Pelukan Majikan, Shepia Mantab Ceraikan Suami Saat Pulang Ke Kampung Halaman

 

 

Pengalaman Azizah lebih menarik. Ia pernah mengambil pembantu dari Indonesia. Tiga bulan kemudian, sang suami menikahi pembantu tersebut.

“Saya benar-benar tidak tahu apa yang terjadi dengan suami saya. Wajah pembantu saya tidak cantik dan kulitnya pun tidak seputih kulit saya,” kata Azizah.

“Namun ketika saya ingin mengirim pembantu itu kembali ke Indonesia, suami saya malah menjadikannya sebagai istri kedua.” tambahnya.

Qanita Aziz, juga mempunyai pengalaman sama, sampai pada kesimpulan, Bahwa sebagian besar ibu rumah tangga di Arab Saudi lupa bahwa pembantu rumah tangga mereka juga punya perasaan, cita-cita, dan keinginan untuk mendapatkan lelaki yang mapan.

“Tiap kali suami saya mengatakan hal-hal baik-baik tentang saya, pembantu saya cemburu,” kata Qanita. “Saya tahu itu dari wajahnya.”

 

Suami Panik Saat Istri Mengaku di Hong Kong Dianiaya Majikan

 

“Suatu ketika, saya pernah mendapati pembantu saya menggunakan make-up dan memakai gaun-gaun saya, itu terjadi ketika saya keluar rumah,” lanjutnya. “Pembantu tersebut sering berusaha menarik perhatian suami saya.”

Menurut Qanita, Dalam kasus ini istri juga bersalah jika suami sudah mulai berani main mata dengan pembantu di dalam rumah. Hal ini bisa terjadi karena perhatian istri yang kurang sehingga suami merasa diperhatikan oleh seorang pembantu.

“Seorang istri harus selalu pandai merawat suami, dan jangan biarkan pembantu mengambil alih tugas istri,” ungkapnya.

Dr. Abu Bakar Baqadir, mantan profesor King Abdul Aziz University, mengatakan lelaki Arab Saudi punya kepribadian rumit dan terlalu banyak menuntut pelayanan dari istrinya. Sedang perempuan Saudi bersikap sebaliknya, selalu ogah-ogahan melayani suami.

“Jika istri gagal memberikan pelayanan yang diharapkan, Maka sudah pasti suami akan melirik wanita lain,” kata Dr Baqadir.

“Terlebih jika di rumah tersebut ada pembantu yang memamerkan kecantikan dan perhatian.” pungkasnya. []

Advertisement
Advertisement