May 10, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Menelan Korban 27 Orang Meninggal Dunia, Banjir di Malaysia Berdampak pada 3.500 PMI

2 min read

JAKARTA – Korban tewas akibat banjir di Malaysia meningkat menjadi 27 orang. Sementara biro cuaca Malaysia memperingatkan akan badai petir dan hujan lebat yang terus berlanjut di bagian selatan dan timur negara itu.

Dilansir Bernama, pihak berwenang melaporkan 20 kematian yang tercatat di negara bagian Selanggor, yang mengelilingi ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur.

Sementara itu, tujuh korban tercatat di negara bagian Pahang timur Malaysia.

Banjir Malaysia dipicu oleh hujan lebat selama beberapa hari minggu lalu. Sebanyak 70.000 orang telah mengungsi akibat banjir.

Sampai saat ini, setidaknya 210 tempat di enam negara bagian telah terkena dampak banjir. Selangor, negara terpadat dan terkaya di Malaysia merupakan salah satu wilayah yang paling parah dilanda banjir.

Biro cuaca Malaysia memperkirakan akan ada banyak badai petir dan hujan lebat di wilayah Selangor dan Pahang pada hari Rabu (22/12/2021).

Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia menyatakan bahwa hingga saat ini total 3.500 warga negara Indonesia (WNI) terkena dampak banjir yang melanda Negeri Jiran. Namun, KBRI menyatakan tak ada WNI yang meninggal akibat banjir ini.

“Kemarin kan 1.600. Sekarang jumlahnya jadi sekitar 3.500 (WNI),” ujar Koordinator Pendidikan Sosial Budaya KBRI Kuala Lumpur, Yoshi Iskandar, Selasa (21/12/2021).

Yoshi kemudian mengatakan sejauh ini belum ada korban WNI yang meninggal akibat banjir bandang di Malaysia itu. Pihak KBRI, lanjutnya, terus mendata dan merekap korban WNI yang terdampak. Total WNI di Malaysia saat ini sekitar 2,5 juta jiwa.

Saat ini, Yoshi dan timnya juga terus mendistribusikan bantuan makanan dan kebutuhan lain kepada WNI yang terkena dampak banjir.

Banjir di Malaysia sudah berlangsung selama enam hari sejak Jumat pekan lalu. Wilayah yang sampai saat ini masih digenangi banjir di antaranya Selangor, Kuala Lumpur, Pohang, dan Kelantan.

Namun, kata Yoshi, wilayah Pahang dan Kelantan memang ‘langganan’ banjir sehingga mereka lebih siap menghadapi situasi semacam ini.

“Kalau daerah di Pahang, Kelantan memang sering banjir ya kalau musim monsun seperti ini. Jadi mereka lebih siap mengalami (banjir) ini untuk dalam tahun-tahun di musim hujan,” ucapnya.

Sementara itu, air di sejumlah wilayah Malaysia, kata Yoshi, sudah mulai surut. []

 

Advertisement
Advertisement