Menengok Kondisi Sunenti, PMI Asal Indramayu yang Sakit Parah di China
HONG KONG – Setelah sempat beredar kabar dan viral melalui jejaring media sosial sejak akhir Maret 2021 kemarin, Sunenti, pekerja migran Indonesia asal Indramayu yang terkulai sakit di ruang ICU Rumah sakit Pudong Shanghai China pun mulai mendapat perhatian.
Kabar perihal kondisi PMI asal desa Sukadana Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu Jawa Barat ini kali pertama diunggah oleh akun Facebook Nyonya Bogosipho.
Berikut isi unggahannya :
“Asalammualaikum
Teman Teman Yang Ada Di Hongkong Mohon Bantuan Donasi buat Saudara Kita ibu SUNENTI Yang Berasal Dari Indramayu
Desa:Sukadana
Ke :Tukdana
Kab:Indramayu
yang Berada Di Shanghai China Yang Sedang Sakit Parah,Agar Bisa Membayar Biaya Rumah Sakit Dan Bisa Proses Pulang Ke Indonesia
Yang Gak Bisa libur Bisa Transfer melalui TNG
No WA 0895615812058
Hari Minggu Kita Open Donasi Di Causeway bay yah Teman Teman
Maaf Yang kena Tag Yah Teman Teman
Yang belum ke tag mohon maaf
Yang Mau bantu bisa melalui TNG dan P2P
Bisa juga melalui nomer rekening pihak keluarga”
Hingga saat berita ini diturunkan, unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 400 kali.
Mengutip Tribun Jabar, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih mengatakan, sakit komplikasi yang diderita Sunenti cukup parah.
Ia mengalami asma akut dan infeksi lambung.
“Dia tadinya mau pulang, dia di sana sudah sakit-sakitan, majikan juga kan gak mau ambil risiko, nah pas mau pulang mau ke kantor imigrasi Sunenti langsung koma,” katanya, kemarin (18/04/2021).
Sunenti juga sempat disangka terkena Covid-19 karena suhu badannya yang tinggi.
Dalam hal ini, disampaikan Juwarih, kondisi Sunenti sudah mulai membaik setelah mendapat perawatan medis di rumah sakit.
Hanya saja, sekarang ia tidak bisa pulang dan harus tertahan di rumah sakit karena terkendala biaya pengobatan.
Pihak keluarga diketahui tidak memiliki biaya untuk melunasi biaya berobat Sunenti selama di rumah sakit.
“Keluarga sebenarnya sudah kirim hampir Rp 67 juta, tapi masih kurang Rp 57 juta lagi,” katanya. []