Menengok Suasana Desa Migran Produktif (Desmigratif) Pasuruhan Pati

PATI – Desa Pasuruhan, Kecamatan Kayen terpilih menjadi Desa Migran Produktif (Desmigratif) pada September 2017 lantaran menjadi salah satu desa penyumbang pekerja migran Indonesia (PMI) cukup besar. Sekarang lebih dari 1.000 warga berangkat keluar negeri untuk menjadi PMI.
Kades Pasuruhan, Kecamatan Kayen Warsito mengatakan Desa Pasuruhan memiliki banyak PMI. ‘’Mereka tersebar ke sejumlah negara yang menerima TKI. Seperti di Taiwan, Korea, Belanda, Arab, Qatar, Malaysia dan lain sebagainya,’’terang Warsito kemarin.
Progam Desmigratif merupakan progam dari kementerian. Dalam progam tersebut desa didorong untuk memberikan fasilitas empat pilar terhadap para PMI. Seperti pelayanan PMI dengan memberikan pemahaman agar saat proses pemberangkatan maupun pulang dapat tetap aman. Terjamin baik jiwa maupun gajinya.
“Yang paling penting penumbuhan kreativitas dan usaha bagi TKI. Edukasi kepada keluarga khususnya anak TKI dengan diberikan pendidikan tambahan kemudian juga pembentukan koperasi,’’ tambahnya.
Untuk progam kreativitas dan usaha pihaknya bekerja sama dengan sejumlah instansi terkait. Warga dilatih berbagai keterampilan usaha. Seperti pengolahan ikan dan keong, kerajinan pelepah pisang, kerajinan fiber atau keterampilan las.
“Saat ini pelatihan tersebut sudah berjalan. Bahkan kami mendapatkan bantuan dari salah satu bank berupa rumah produksi. Rencananya akan kami gunakan untuk mendisplay produk kerajinan dari warga desa ini,” imbuhnya.
Untuk koperasi direncanakan akan disinergikan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sehingga proses pelaksanaanya pun dapat lebih maksimal. “Kemudian untuk progam pendidikannya kami telah merintis ada semacam bimbingan belajar,” ujarnya. [SM]