Menganiaya “Alat Setrum” Pasangannya Karena “Berbeda” Dengan Alat Setrum Sederetan Mantannya, Seorang Warga Hong Kong Dinyatakan Bersalah
HONG KONG – Begini resikonya, saat seorang laki-laki tanpa pengalaman bertemu dengan perempuan yang telah berpengalaman. Minimnya pengalaman yang dimiliki laki-laki tersebut menjadi petaka, saat sang perempuan yang telah berpengalaman dengan banyak mantan pria, menuntut hal yang sama sebagaimana yang dia dapatkan dari mantan-mantannya.
Peristiwa tersebut terjadi di Hong Kong, seorang perempuan Hong Kong berusia 39 tahun yang berprofesi sebagai broker asuransi dinyatakan bersalah di pengadilan Central dengan tuduhan berlapis.
Status terdakwa dinyatakan bersalah setelah dirinya melakukan penganiayaan terhadap kekasihnya, seorang sarjana komputer berusia 32 tahun atau 7 tahun lebih muda.
Keterangan yang dihimpun ApakabarOnline.com dari berbagai sumber media lokal, terungkap di pengadilan, perempuan tersebut melakukan penganiayaan secara fisik dan secara mental terhadap pria yang menjadi kekasihnya.
Secara fisik, perempuan tersebut telah menciderai alat setrum, atau alat kemaluan si pria dengan pengering rambut. Sedangkan secara psikis, ucapan si perempuan yang menohok, menyebut si pria burungnya tidak berkualitas telah menjadi teror yang membebani psikis pria tersebut.
Usut punya usut, sang perempuan mengaku kecewa saat keduanya melakukan hubungan intim, dimana setiap kali si pria dipakaikan kondom, alat kelaminnya langsung loyo. Sedangkan saat tidak dipakaikan kondom, alat kelaminnya bisa tegak perkasa.
Kekecewaan perempuan tersebut berujung pada penyerangan, dimana saat si perempuan yang sedang didera hasrat berhubungan seksual tidak tertuntaskan, sedangkan si pria alat setrumnya loyo saat dipasangi kondom, menyalakan alat pengering rambut pada suhu maksimal, kemudian menyeburkan hawa panas dan memukul-mukulkan pengering rambut ke alat kemaluan kekasihnya. Wal hasil, kemaluan pria tersebut mengalami lecet dan melepuh akibat panas.
Pelaku mengaku telah memiliki pengalaman berhubungan seksual dengan beberapa laki-laki yang menjadi pasangannya sebelum dengan sarjana komputer ini. Dari pengalaman tersebut, pelaku merasakan perbedaan cara melayani dan membuatnya kecewa hingga hasrat birahinya yang telah berada di ubun ubun tidak tertuntaskan.
Sedangkan di pria, merupakan laki-laki polos, dimana perempuan yang usianya lebih tua 7 tahun ini merupakan perempuan pertama yang menjamah tubuhnya. Kepada perempuan “bekas” {baca berpengalaman] banyak pria inilah sang sarjana komputer mempersembahkan perjakanya.
Kasus yang terdaftar dengan nomor DCCC 1193/2018 ini masih belum tuntas digelar di persidangan. Sidang masih akan dilanjutkan beberapa pekan kedepan sembari menunggu alat bukti pendukung dari tim psikiater. []
