December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Mengunjungi UKM Kelompok Mantan PMI yang Omsetnya Tembus 400 Juta, Kepala BP2MI : Negara Harus Intervensi

2 min read
Bambang Sutrisno pemilik usaha CV Prasodjo saat menerima Kepala BP2MI, DWP BP2MI dan rombongan pada Sabtu, 11 Februari 2023 (Foto Istimewa)

Bambang Sutrisno pemilik usaha CV Prasodjo saat menerima Kepala BP2MI, DWP BP2MI dan rombongan pada Sabtu, 11 Februari 2023 (Foto Istimewa)

YOGYAKARTA – Implementasi program pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarganya betul-betul dilakukan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Sabtu, (11/02/2023), di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menemui pengusaha PMI purna.

“PMI purna, Pak Bambang Sutrisno, sebagai PMI purna menjadi pilot project untuk yang lain dalam pengembangan usaha. Sebagai PMI purna yang terampil, pekerja keras, telah menjadi inspirasi pagi PMI dan PMI purna. Beliau mendapat berbagai award, ini luar biasa. BP2MI akan memberi dukungan full atas apa yang dilakukan. Negara harus intervensi, tak boleh hanya melakukan klaim atas kesuksesan PMI purna,” ujar Benny.

Kepala BP2MI menambahkan, bahwa lembaga yang dipimpinnya tengah merancang regulasi untuk pembentukan Perkumpulan Wirausaha (PERWIRA) PMI. BP2MI meski di tengah kekurangan anggaran, Benny berusaha agar PMI purna mendapat topangan anggaran dari pemerintah.

“Sekarang BP2MI telah menyiapkan PERWIRA PMI yang melaksanakan tiga program utama yakni memberi bantuan modal usaha, bantuan pemasaran, dan bantuan pelatihan manajemen wirausaha. Pemerintah harus mengucurkan program konkret untuk PMI purna,” tutur Benny.

Tak hanya itu, Benny menguraikan soal persaingan pasar yang semakin tinggi sehingga para wirausaha bisa ketinggalan. Untuk itu Benny meminta PMI purna terus meng-update terus kemampuannya. Para PMI yang sudah tidak bekerja ke luar negeri diorkestrasi BP2MI, agar tidak sekadar klaim.

Selain itu, Bambang selaku pemilik usaha CV Prasodjo saat menerima Kepala BP2MI, DWP BP2MI dan rombongan mengaku senang. Menurutnya BP2MI telah ikut membantu, melakukan pendampingan terhadap usaha yang mereka kembangkan tersebut.

“BP2MI melalui BP3MI D.I. Yogyakarta juga selama ini memberikan pendampingan kepada kami, dan PMI purna lainnya. PMI purna bisa bekerja sesuai passionnya karena eks PMI biasa lebih produktif jika menjadi karyawan. Terima kasih atas kehadiran BP2MI, kami berharap kerja sama terus dilakukan. PMI purna memang butuh campur tangan, bantuan pemerintah,” kata Bambang, PMI Purna dari Korea sejak tahun 2005-2016 ini.

Dia mengaku saat ini produk olahan yang ia ciptakan yakni kulit lumpia atau pangsit, kemudian mie, nuget dan makanan sejenisnya sudah laku keras disejumlah super market wilayah DIY, Jawa Tengah, Jawa Barat dan DKI Jakarta.

“Pemasaran sudah ke Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta. Kalau Jogja itu sudah banyak. Memang target market saya di supermarket. Keuntungan kami perbulan bisa Rp400 hingga Rp450 juta,” pungkasnya. []

 

 

Advertisement
Advertisement