April 20, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Muncul Gelombang Dua Pandemi Corona di Daratan China, Kota Shulan di Lockdown

2 min read

HONG KONG – Belum berlalu lama, Kota Wuhan dibuka dari lockdown yang membuat seluruh denyut aktifitas di kota tersebut terhenti, menyusul kota di ujung utara daratan China, harus mengalami hal yang sama.

Mengutip ABC News, Pada hari Minggu (10/5), Tiongkok melaporkan peningkatan kasus dua digit untuk pertama kalinya bulan ini. Peningakatan kasus terjadi di kota Shulan, di timur laut negara itu. Alhasil, kebijakan penguncian (lockdown) parsial kembali dilakukan.

Komisi Kesehatan Nasional (NHC) Tiongkok mengatakan ada 14 kasus baru. Belum ada laporan kematian di daratan Tiongkok selama hampir sebulan. Jumlah korban tewas mencapai 4.633 selama ini, dengan 148 orang masih menjalani perawatan.

 

Kasus Penularan Lokal di Shulan

Sedikitnya 11 di antaranya muncul kasus domestik di Shulan, provinsi Jilin, yang berbatasan dengan Korea Utara. Kondisi ini meningkatkan risiko infeksi menjadi lebih tinggi.

Semua kasus baru dikaitkan dengan seorang perempuan berusia 45 tahun yang didiagnosis dengan Covid-19 pada pekan lalu. Dan bagaimana riwayatnya terinfeksi masih belum jelas.

Menurut catatan pelacakan kontaknya, sejak 23 April perempuan itu tidak meninggalkan provinsi atau melakukan kontak dengan siapa pun yang kembali dari luar negeri atau bagian lain dari Tiongkok. Setelah diagnosisnya, 18 kontak dekatnya dimasukkan ke dalam karantina.

Lonjakan infeksi adalah berita buruk bagi orang-orang Shulan yang kini menghadapi babak pembatasan atau lockdown. Pemerintah pusat sebelumnya meminta bioskop, tempat hiburan dan fasilitas olahraga di seluruh negeri untuk dibuka kembali, kecuali layanan di Shulan. Warga Shulan harus tetap tinggal di rumah mereka.

Dengan pengecualian pekerja medis dan pekerja penting lainnya. Semua penduduk dilarang meninggalkan rumah mereka. Hanya satu anggota keluarga yang akan diizinkan untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

Semua layanan bus di Shulan telah dihentikan, taksi dilarang mengemudi ke atau ke luar kota, dan layanan kereta api telah ditunda hingga 1 Juni. Berbicara pada konferensi pers, juru bicara NHC Mi Feng menggambarkan situasi di Shulan sebagai infeksi cluster terbesar negara itu dalam dua bulan terakhir. Dia menyarankan warga kota untuk menjaga kewaspadaan tingkat tinggi, menggunakan masker dan menghindari pertemuan besar.

“Jika Anda mengalami demam, batuk, kelelahan, atau gejala lainnya, segera pergi ke rumah sakit yang ditunjuk untuk skrining,” katanya. []

Advertisement
Advertisement