Pantauan Pelaksanaan Ibadah Haji dari Tanah Suci, Diguyur Hujan Deras Hingga Tak Ada Laporan Corona
JAKARTA – Laporan perkembangan teranyar saat ini, Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah berhasil merampungkan persiapan perawatan kesehatan untuk para peziarah yang akan berkumpul di dataran Gunung Arafah
Sementara pelaksanaan ibadah wukuf di Arafah atau puncak Haji diketahui tengah berlangsung pada Kamis (30/07/2020) hari ini.
Sebagaimana dilansir dari Khaleej Times, dalam protokol perawatan medis ini, pihak terkait telah menginstal klinik umum, yang dikelola oleh dokter keluarga, konsultan internal, hingga petugas perawatan intensif.
Disebutkan pula bagaimana otoritas setempat juga sudah menerapkan ketentuan untuk menangani peziarah yang menderita sengatan matahari atau stres akibat suhu panas.
Makin menjaga keselamatan para peziarah, pihak terkait juga disebutkan telah memasang rumah sakit keliling di Arafah serta klinik keliling di Muzdalifah.
Kemudian khusus terkait dengan COVID-19, kementerian juga disebutkan telah membangun sebuah kamp terpadu di wilayah Arafah. Kamp ini pun sebagian besar berfungsi untuk mengisolasi dugaan kasus COVID-19.
“Semua pihak yang terlibat menjalankan tugas mereka untuk menangani risiko sesuai dengan rencana umum untuk ibadah Haji,” ucap Komandan Pertahanan Sipil untuk Haji, Mayor Jenderal Hamoud Al Faraj.
Sementara itu, sampai Hari Tarwiyah, kementerian sudah mengonfirmasi bahwa tidak ada kasus COVID-19 dilaporkan di antara para peziarah.
Dilansir dari Geo TV, pada tahun ini, pemerintah Arab Saudi telah membatasi kuota jumlah peziarah Haji menjadi sekitar 10 ribu orang (tahun lalu berkisar 2,5 juta jemaah). Penyusutan kuota ini tidak lain adalah sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus corona.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Dr. Yousef Al Othaimeen juga telah menyerukan jemaah untuk mematuhi aturan jarak sosial.
Sebelumnya, pelaksana Haji diwajibkan memakai masker serta melakukan jarak sosial saat melaksanakan ibadah Tawaf Al-Qudum pada Rabu (29/7) kemarin. Anjuran ini pun diulangi lagi ketika para jemaah melakukan ibadah Sai di kompleks Masjidil Haram.
#يحدث_الآن |⏳
حُجاج بَيت الله الحَرام يواصِلون أداء نُسكهم بـ "السّعي" بين الصّفَا والمَروة. #بسلام_آمنين 🕋#حج٢٠٢٠#يوم_الترويه pic.twitter.com/ze7ROZQhpp
— وزارة الحج والعمرة (@HajMinistry) July 29, 2020
#VIDEO: Amid strict #coronavirus protocols, Hajj pilgrims have begun their lifetime spiritual journey by performing Tawaf Al-Qudum (tawaf of arrival) and the ritual of sai at the Grand Mosque — https://t.co/42NaGCIjss pic.twitter.com/jnz1kYghwi
— Saudi Gazette (@Saudi_Gazette) July 29, 2020
Sementara ibadah tawaf dan Sai diwarnai dengan nuansa jarak sosial hingga masker, cuaca di Makkah dilaporkan sempat hujan. Persis seperti ibadah Haji 2019, dalam video yang diunggah Saudi Gazette, hujan ringan terlihat mengguyur area Makkah.
#VIDEO: Cooling rain pours down on Hajj pilgrims at Makkah. (@makkahregion) pic.twitter.com/ighPPEGGeG
— Saudi Gazette (@Saudi_Gazette) July 29, 2020
Kondisi ini tampaknya juga didengungkan oleh salah satu pengguna Twitter dengan akun @Gilang_Mahesa. Meski begitu, @Gilang_Mahesa menjelaskan bahwa area Mina dan Arafah dilanda hujan yang deras.
Mina & Arafah di guyur hujan deras saat ini, hari ini hari wukuf di Arafah, semoga Allah berikan rahmat bagi bumi dan ummat ini, pandemik COVID19 seharusnya cukup untuk menyadarkan kita betapa kita ini mahluk yang lemah, tak punya hak utk sombong
Semangat Pagi Semesta Indonesia pic.twitter.com/4lxcy04YWL
— Gilang Mahesa (@Gilang_Mahesa) July 30, 2020
Sementara itu, dilaporkan pula bahwa semua jemaah yang menghadiri Haji juga wajib melakukan karantina setelah menyelesaikan ibadah.
Sedangkan, hingga kini, jumlah jumlah infeksi COVID-19 di Kerajaan Arab Saudi dilaporkan telah menyentuh angka 272.590 kasus. Sementara, kasus kematian menurut Worldometer adalah berada di angka 2.816 jiwa.[Endarti]