Parah, Duit Kiriman Emaknya dari Hong Kong Sering Dihabiskan untuk Pesta Miras
SURABAYA – Rasa empati dan peduli anak terhadap kerja keras dan pengorbanan orang tua untuk mereka seringkali berbalas dengan air tuba. Orang tua banting tulang untuk memperjuangkan dan menjamin kesejahteraan anak, seringkali di sisi anak justru berperilaku yang jauh panggang dari pada api, harapan orang tua seringkali tak sesuai dengan yang senyatanya terjadi.
Terkini, ironi tersebut kembali terjadi di Kediri. Beberapa anak PMI tertangkap petugas yang sedang berpatroli untuk mencegah pekat, kedapatn tengah berpesta miras di area GOR Jayabaya Kediri.
Dalam operasi tersebut, belasan remaja terjaring dan kemudian ditahan untuk dimintai keterangan.
Awal mula kronologi penggerebekan itu dari Polsek Mojoroto menggelar patroli dini hari di wilayah hukumnya, Minggu (7/1/2024).
Patroli untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dimpimpin Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason. Selain berpatroli, polisi juga berinteraksi dan berdialog dengan berbagai elemen masyarakat yang ditemui.
“Petugas patroli menyisir seluruh ruas jalan protokol, bulak sawah, jalan kembar area GOR Jayabaya, perkampungan warga dan beberapa titik lokasi yang dianggap rawan tindak kriminalitas,” ujar Mukhlason.
Lalu dilakukan interogasi terhadap kelompok remaja yang mabuk itu. Nah, dari salah satu remaja yang dalam kondisi pengaruh miras mengaku bersedia menunjukkan lokasi dia dan kelompoknya membeli Miras jenis ciu kepada polisi.
Tanpa menunggu lama, petugas gabungan langsung bergegas mendatangi lokasi yang ditunjukkan oleh remaja kelompok pemabuk tersebut.
Sementara itu, dari belasan remaja yang ditahan, didapati beberapa dari mereka yang menjadi bos dari pesta miras tersebut merupakan anak pekerja migran.
Dua diantaranya merupakan anak PMI Hong Kong, dimana setiap bulannya keduanya mendapat kiriman uang hingga 4 juta rupiah untuk biaya hidup dan untuk uang jajan ke sekolah.
Sedangkan yang satunya lagi, merupakan anak PMI Taiwan yang selain mendapatkan kiriman uang melimpah, juga memiliki fasilitas kendaraan roda empat pemberian orang tuanya untuk jalan jalan sehari-hari.
“Setelah melakukan pemeriksaan identitas dan penggeledahan badan, kita memberikan nasehat kepada para remaja yang masih nongkrong dan bergerombol di atas pukul 2.00 WIB dini hari itu agar tidak melakukan pelanggaran maupun tindak pidana,” kata dia.
Tak hanya menelusuri ke tempat penjual miras, petugas juga menghubungi para orang tua mereka, termasuk yang berada di luar negeri menjadi PMI, dengan harapan akan ada pendampingan lebih ekstra terhadap remaja remaja tersebut oleh orang tuanya. []