Pasrah dalam Pelukan Pak Sopir Hingga Terkiwir Kiwir Anak Punk, PMI Hong Kong Asal Tulungagung Memilih Tinggalkan Suami dan Buah Hati
TULUNGAGUNG – Gemuruh prahara rumah tangga pekerja migran Indonesia kembali terdengar riuhnya. Seorang pekerja migran Indonesia di Hong Kong asal Tulungagung, nekat meninggalkan suami dan buah hatinya demi cintanya pada orang ketiga, “seniman jalanan” asal Sumatera.
Mengutip Jatim Times, pasangan rumah tangga BT (30) warga Rejotangan, Tulungagung dengan istrinya Denok (25) yang saat ini menjadi PMI di Hong Kong sebenarnya sudah berlangsung lama.
“Saya sudah mempertahankan, namun dia memilih jalannya sendiri untuk meninggalkan keluarga,” kata BT saat bercerita curhat ke awak media, Minggu (04/10/2020).
Cara Cerdas “Menendang” Ajakan Mesum Di Medsos Ala PMI Hong Kong
Menurut BT, istrinya saat pulang setahun lalu telah menguji cinta BT. Saat itu, Denok dijemput oleh kendaraan travel dari Surabaya ke Tulungagung.
“Tidak langsung diantar pulang, namun justru berhenti di hutan Luk Songo dan dirayu sopir sambil diraba-raba,” kata BT.
Mengetahui hal tersebut, BT naik pitam dan langsung mencari sopir travel, namun berujung dama setelah dimediasi oleh pengusaha travel.
Namun, setelah Denok kembali ke Hongkong, BT mendapat kabar bahwa sang istri telah menjalin hubungan dengan seniman jalanan (anak punk) asal Sumatera.
Terkiwir Kiwir Dengan PMI Hong Kong, Satpam Di Pengadilan Negeri Cirebon Pilih Ceraikan Istrinya
“Dia ngomong sendiri ke saya, ingin dicerai karena telah mempunyai pacar lagi,” ungkapnya.
Kemudian BT menunjukkan akun Facebook milik lelaki penuh tato yang telah merebut Denok darinya dan rela meninggalkan keluarga.
“Bahkan pernah posting saat libur kerja, dia pulang. Namun bukan menuju rumah dan menjenguk anaknya di Tulungagung. Dia mendarat di Lampung dan menemui laki-lakinya itu,” imbuh BT.
Kini, BT pun memilih untuk bekerja di luar jawa untuk mencari nafkah serta mengobati hatinya yang hancur akibat keputusan istrinya itu.
“Hingga saat saat ini, perceraian belum saya urusi,” pungkasnya. []