Peduli Kondisi Mantan PMI dan Calon PMI yang Gagal Berangkat, Pemkab Blitar Gelar Pelatihan

PAK CAMAT (foto Facebook Arumy Marzudhy)
BLITAR – Dampak pageblug COVID-19 benar-benar memukul berbagai lini di banyak kawasan. Tak hanya di pusat-pusat bisnis kawasan perkotaan, daerah-daerah yang jauh dari pusat pemerintahan bahkan hingga pedesaan tak luput dari hantaman gelombang pandemi yang telah menjadi masalah global.
Kabupaten Blitar sebagai salah satu kawasan yang menjadi kantong pekerja migran Indonesia di berbagai negara penempatan tak luput dari cipratan getah pandemi.
Banyak calon pekerja migran yang gagal berangkat sesuai jadwal lantaran persoalan pandemi menimpa daerah asal dan negara tujuan penempatan. Banyak mantan PMI yang sebelum pandemi terjadi telah berada di posisi aman secara finansial dengan kelancaran usaha mereka, namun setelah pageblug merambah Bumi Patria, langkah berat mewarnai kemandirian ekonomi mereka.
Tanggap dengan situasi tersebut, disela padatnya kesibukan melakukan pengendalian dan penanganan COVID-19, Pemerintah Kabupaten Blitar secara khusus melakukan langkah kongkrit untuk menyelamatkan kondisi perekonomian kalangan calon pekerja migran dan mantan pekerja migran di wilayahnya.
Bentuk kongkrit dari kepedulian tersebut adalah dengan gelaran acara pelatihan kewirausahaan atau Business Motivation Workshop (BMW) yang bekerja sama dengan lembaga pelatihan Zestful Blitar pada Senin (20/07/2020) hingga Selasa (21/07/2020) kemarin.
Dalam sambutannya saat membuka acara, Bupati Blitar, Rijanto menyebut acara tersebut sebagai PAK CAMAT yang merupakan kepanjangan dari Pelatihan Kewirausahaan Calon dan Mantan Pekerja Migran Indonesia.
Informasi yang dihimpun ApakabarOnline.com dari salah satu pembicara pada acara tersebut, Sri Umiati, menyatakan bahwa acara ini akan memiliki kelanjutan melalui program BMC (Bussines Model Canvas) yang pada akhirnya akan menjaring lima orang peserta pelatihan terbaik dengan kriteria telah sukses mengikuti arahan serta menerapkan pelatihan kewirausahaan yang diikutinya.
Lima peserta terpilih selanjutnya akan mendapatkan reward dari Bupati Blitar.
Adapun semangat yang menjadi visi dari gelaran acara ini adalah terwujudnya calon dan mantan PMI yang bermartabat, berdaya saing dan berorientasi wirausaha.
Acara yang diawali pada 20 Juli ini akan terus berlanjut hingga November 2020 nanti.
Ditampilkannya Sri Umiati, mantan pekerja migran Indonesia asal Doko Blitar yang pernah mengecap pahit getirnya bekerja di Taiwan, Hong Kong serta Singapura sebagai salah satu pembicara menjadi bukti bahwa mantan pekerja migran dengan wirausaha yang dimiliki dan dijalankan tidak bisa dianggap remeh. Umi merupakan salah satu contoh mantan pekerja migran yang memiliki konsistensi berwirausaha yang bukan sekedar berwirausaha.
Kemampuan retoriknya membuat perempuan kelahiran Desa Plumbangan ini terpilih dan dimintai kesediaannya untuk membagikan pengalaman motivatif serta proses kreatifnya pada acara tersebut.
Pengalaman motivatif yang bagaimana serta seperti apa proses kreatif yang dilewati oleh Sri Umiati ini ? Simak bedah ekslusif tentang Sri Umiati pada artikel selanjutnya. []