April 27, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Peluang Kerja yang Resmi Terus Gencar Diupayakan, BP2MI Harap CPMI Berangkat Secara Prosedural

3 min read
Serukan Bekerja ke Luar Negeri Secara Aman dan Prosedural, BP2MI Rangkul Yayasan Kusuma Cahaya Global (dok BP2MI)

Serukan Bekerja ke Luar Negeri Secara Aman dan Prosedural, BP2MI Rangkul Yayasan Kusuma Cahaya Global (dok BP2MI)

JAKARTA – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) selenggarakan Sosialisasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), di Gedung Olah Raga Desa Gunungleutik, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/03/2023).

Bekerja sama dengan Yayasan Kusuma Cahaya Global, Sosialisasi Penempatan dan Pelindungan PMI ini dihadiri oleh ratusan warga, serta para PMI Purna yang berasal dari Desa Gunungleutik.

Ketua Yayasan Kusuma Cahaya Global, Leonita Kusumaningrum menyambut dan mengapresiasi Kepala BP2MI, Benny Rhamdani yang diwakili oleh Kepala Biro Hukum dan Humas, Hadi Wahyuningrum; Direktur Penempatan Kawasan Amerika dan Pasifik, Mocharom Ashadi; serta Kepala BP3MI Jawa Barat, Kombes. Pol. Mulia Nugraha, untuk menyelenggarakan sosialisasi di Desa Gunungleutik.

Leonita menjelaskan latar belakang Yayasan Kusuma Cahaya Global, adalah sebagai Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk mendidik masyarakat Gunungleutik yang tidak mengenyam pendidikan formal.

“Dari total 11.000 warga Gunungleutik, sekitar 25% dari mereka putus sekolah. Awal tahun 2023 Cahaya Global mempunyai perhatian khusus untuk pelatihan skill Calon PMI (CPMI). Murid-murid kami yang sebagian besar berusia 17-25 tahun, yang ingin bekerja ke luar negeri, tidak hanya mendapat pelatihan bahasa asing, tetapi juga attitude, kebudayaan sosial, serta soft-skill,” paparnya.

Menurutnya, Benny Rhamdani yang gencar menyuarakan meraih peluang kerja secara legal dan prosedural ke luar negeri mengaspirasi Kusuma Cahaya Global dan penduduk Gunungleutik. Bekerja ke luar negeri dapat membantu meningkatkan taraf hidup warga Gunungleutik yang ingin sukses, meskipun tidak mempunyai akses pendidikan yang tinggi.

“Kami mempunyai harapan mendidik murid-murid kami secara komprehensif, sehingga jika mereka ingin berangkat ke luar negeri, mereka berangkat dalam kondisi siap kerja,” ujar Leonita berharap.

Direktur Penempatan Kawasan Amerika dan Pasifik, Mocharom Ashadi, setuju dengan pendapat Leonita, bahwa salah satu persyaratan utama untuk bekerja aman ke luar negeri adalah penguasaan bahasa asing.

“Sudah tepat Ibu Leonita mendidik mereka dengan bahasa asing. Karena di era keterbukaan informasi sekarang, bahasa asing menjadi pintu utama penyebaran informasi negara mana saja yang membutuhkan pekerja migran asal Indonesia,” ungkapnya.

Lanjut Mucharom memaparkan, bekerja secara resmi ke luar negeri mendapat pelindungan dari negara, tetapi selain penguasaan bahasa asing, ada beberapa persyaratan administrasi yang harus dipenuhi, seperti penguasaan keahlian, kontrak kerja, visa kerja, paspor, dan sebagainya.

“Pak Benny bertekad untuk memuliakan dan menganggap PMI sebagai pahlawan sebenarnya. Tidak seperti zaman dahulu, sekarang PMI resmi dilepas keberangkatannya oleh para pejabat tinggi, bahkan Presiden RI Joko Widodo,” tuturnya sembari mempertunjukan tayangan video capaian BP2MI dalam memuliakan PMI.

Kepala Biro Hukum dan Humas, Hadi Wahyuningrum, yang biasa disapa Yayuk, mengapresiasi dan mendukung Cahaya Global untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya bekerja ke luar negeri.

“Dua musuh utama BP2MI adalah sindikat ijon rente, yaitu pinjaman dengan bunga besar, dan sindikat perdagangan manusia. Tertulis di seragam BP2MI Sikat Sindikat untuk komitmen kita memerangi perdagangan manusia,” tegasnya.

Mengapa ijon rente dan sindikat perdagangan manusia dijadikan sebagai musuh utama BP2MI, Yayuk menjelaskan bahwa keuntungan para calo untuk memberangkatkan tiap CPMI sekitar 20 juta lebih. Sedangkan Jawa Barat adalah kantong PMI nomor 1 di Indonesia menurut data BP2MI.

“Dari tahun 2020 sampai dengan Maret 2023, jumlah total PMI di Jawa Barat mencapai 1 juta jiwa. 90% kasus yang menimpa PMI, dulunya berangkat secara tidak resmi. Sedangkan 80% dari jumlah tersebut, berjenis kelamin perempuan dan ibu-ibu. Tega sekali calo menjerumuskan kaum perempuan, maka dari itu, putra terbaik Ciparay, Benny Rhamdani, tegas menyatakan perang terhadap calo dan sindikat,” tegas Yayuk.

Lanjutnya, Yayuk terkesan dengan slogan yang dimiliki Cahaya Global untuk CPMI yang berbunyi Stop Ilegal. Menurutnya, slogan tersebut sejalan dengan slogan yang dimiliki BP2MI: Stop Human Trafficking.

“Saya terkesan dengan anak-anak muda di Gunungleutik untuk tetap mengejar sukses meskipun putus sekolah dan tidak mendapat pendidikan formal. Kami semua berharap, dengan dukungan Cahaya Global, Pemda, Disnaker Kab. Bandung, Balai Latihan Kerja (BLK) Kec. Ciparay, serta tokoh masyarakat sekalian, penempatan ilegal CPMI dapat dicegah,” pungkasnya. []

Advertisement
Advertisement