Peneliti Hong Kong : Kemampuan Vaksin Sinovac Melindungi dari Omicron Lemah
HONG KONG – Para peneliti di Hong Kong mengatakan vaksin Covid-19 Sinovac buatan perusahaan China kurang memberikan perlindungan antibodi yang memadai dalam melawan varian Omicron. Vaksin Sinovac saat ini menjadi yang terbanyak dipakai di seluruh dunia.
Dari sekelompok 25 orang yang sudah divaksin dua kali dengan Sinovac, tak satu pun yang memberikan antibodi memadai untuk menetralisir varian Omicron, kata pernyataan dari tim peneliti di Universitas Hong Kong yang dirilis kemarin (15/12/2021 malam.
Sementara satu kelompok 25 orang yang lain yang divaksin dua kali dengan vaksin jenis mRNA dari Pfizer dan BioNTech, lima di antaranya memiliki kemampuan menetralisir varian Omicron, kata para peneliti.
Temuan itu sesuai dengan apa yang disampaikan perusahaan Pfizer dan BioNTech pekan lalu. Suntikan ketiga dari vaksin tersebut akan mampu memberi perlindungan terhadap Omicron.
Penelitian yang dipimpin oleh profesor penyakit penular yang cukup diakui kapasitasnya, Yuen Kwok-Yung, ini meneliti 50 orang dan hasilnya bisa diakses dalam jurnal kedokteran Clinical Infectious Diseases dan tersedia di Internet.
Sejauh ini masih belum banyak diketahui bagaimana reaksi vaksin Sinovac terhadap Omicron.
Dengan kondisi Omicron yang sedikitnya empat kali lebih menular dari varian Delta menurut penelitian Jepang, upaya penyuntikan kembali vaksin untuk melawan varian baru ini akan membuat dunia kian sulit untuk segera terbebas dari pandemi.
Sinovac pekan lalu mengatakan mereka sedang meneliti bagaimana vaksin buatan mereka bertahan melawan Omicron namun tidak memberi kepastian kapan hasil penelitian itu akan dirilis. Sinovac yang berbasis di Beijing tidak segera menjawab permintaan tanggapan atas temuan Universitas Hong Kong ini.
Para ilmuwan menyarankan agar publik segera mendapat suntikan ketiga sesegera mungkin selagi menunggu vaksin baru berikutnya.
Namun apakah suntikan ketiga Sinovac akan meningkatkan kemampuan respons antibodi terhadap Omicron masih belum diketahui, kata para ahli. []