December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Perubahan Iklim Mengancam Ketahanan Pangan

2 min read

JAKARTA – Perubahan iklim menjadi salah satu ancaman bagi sektor pertanian yang dapat berdampak terhadap ketersediaan pangan. Terkait kekhawatiran itu, Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar meminta Kementerian Pertanian (Kementan) waspada dan melakukan antisipasi dini.

“Perubahan iklim harus kita waspadai bersama, terutama pemerintah, Kementerian Pertanian ya. Dampaknya bukan cuma mengancam ketersediaan pangan, tapi juga ketahanan pangan kita,” ujar Muhaimin di Jakarta, Jumat (17/02/2022).

Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, mengatakan, Kementan sebagai pemangku kontrol pertanian Tanah Air harus terus memberikan dukungan bagi petani dalam menjaga produksi berbagai komoditas pangan seperti dengan memberikan bantuan.

“Kondisi begini tentu saja Kementan jangan berdiam diri. Kasih para petani kita bibit unggul, subsidi pupuk yang berkualitas, alat pertanian dan kebutuhan lainnya untuk menjaga ketahanan pangan kita,” ujarnya.

Selain itu, dia juga meminta Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) untuk terus melakukan inovasi teknologi pertanian dan riset pengembangan varietas benih unggul berproduksi tinggi yang tahan dan toleran terhadap dampak perubahan iklim.

“Saya kira inovasi-inovasi di bidang pertanian sangat dibutuhkan dan harus terus di-support. Bagaimanapun kita ini negara agraris, tentu saja seharusnya kita berdikari soal pertanian termasuk inovasi-inovasi dengan kecanggiham teknologi masa kini,” tegas Ketua Umum PKB itu.

Cak Imin juga mendesak Kementan untuk mengevaluasi tata kelola pangan dalam negeri, seperti tata kelola untuk menjaga harga pangan tetap stabil di tengah tantangan produksi yang menurun akibat iklim, kelangkaan dan disparitas harga komoditi pangan pada level petani dan pasar.

“Yang paling penting bagaimana pemerintah harus menjamin pangan yang cukup dan terjangkau bagi masyarakat di tengah persoalan stabilisasi harga pangan dan kondisi komoditas pangan nasional yang relatif rapuh saat ini,” pungkasnya. []

 

Advertisement
Advertisement