PMI Alami Gagal Ginjal Direngkuh, BP2MI Nyatakan Negara Hadir
JAKARTA – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, membuktikan kehadiran negara bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan hadir langsung menjenguk salah seorang Pekerja Migran Indonesia yang sakit gagal ginjal di Ciledug, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5/2024).
Novi, Pekerja Migran Indonesia yang sakit tersebut, pernah bekerja di Singapura dan Hong Kong. Terakhir, Novi bekerja di Taiwan pada tahun 2017 dan kembali pada tahun 2021 karena sakit gagal ginjal. Saat ini Novi tengah menjalani perawatan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD), yaitu metode cuci darah yang dilakukan melalui perut. Perawatan tersebut memungkinkan Novi untuk dirawat di rumah.
“Saya mewakili negara, hadir untuk menjenguk dan melihat kondisi Novi. BP2MI baru mendapatkan kabar dan langsung menuju ke sini. Kami berjanji akan datang kembali hari Senin untuk membawa peralatan dan obat kesehatan yang diperlukan, seperti perban, tempat menggantung cairan CAPD, dan lainnya,” ungkap Kepala BP2MI.
Novi juga mengungkapkan bahwa selama proses pengobatan sudah ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan. Dirinya juga disarankan untuk operasi katup jantung, namun belum berani untuk menjalankan.
“Saya belum berani kalau menyangkut jantung. Kalau kondisi sekarang, Alhamdulillah sudah mulai baik dengan ditemani suami saya. Walau memang untuk kegiatan sehari-hari masih belum bisa, karena saya cepat merasa lelah. Berat badan juga berkurang dan rambut rontok, karena efek samping pengobatan,” jelas Novi.
Novi juga mengungkapkan keinginannya untuk membantu suaminya mencari naskah, dengan cara berjualan online. Kepala BP2MI berjanji untuk membantu memberikan modal usaha.
“Nanti saya bantu dengan uang pribadi saya, dan juga dari anggaran BP2MI sebesar 15 juta rupiah. Semua ini dari negara, sebagai bentuk penghargaan bagi para pahlawan devisa,” tambah Benny.
Benny juga mengatakan bahwa Pekerja Migran Indonesia yang mengalami masalah begini tidak hanya Novi, banyak yang lain.
“Negara harusnya memberikan pelindungan bagi Pekerja Migran Indonesia sebelum, pada saat, dan setelah bekerja. Makanya saya usulkan agar ada dana abadi bagi Pekerja Migran Indonesia yang bisa diperuntukkan bagi hal-hal seperti ini, termasuk untuk biaya pendidikan anak-anak Pekerja Migran Indonesia. Tidak boleh ada Pekerja Migran Indonesia yang tidak bisa membayar rumah sakit dan sekolah. Ini baru keinginan sektoral, yaitu BP2MI. Semoga semua kementerian/lembaga lainnya sudah bisa seperti ini juga nantinya,” tutup Benny. []