April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Ratusan CPMI Asal Banyuwangi Akhirnya Terbang Ke Hong Kong, Taiwan dan Singapura

2 min read

BANYUWANGI – Setelah sempat tertunda sekian waktu lamanya karena situasi pandemi, akhirnya pada Rabu (16/02/2022) kemarin, sebanyak 263 calon pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Banyuwangi bisa berangkat ke negara tujuan, kendati sempat tertunda karena aturan dari berbagai negara dampak pandemi Covid-19.

Adapun negara tujuan PMI asal Banyuwangi diantaranya Taiwan, Hongkong, dan Singapura.

Koordinator Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Banyuwangi, Muhammad Iqbal mengatakan setelah sempat tertunda karena negara penempatan sempat ditutup dampak pandemi Covid-19, akhirnya saat ini bisa diberangkatkan.

“PMI yang diberangkatkan ini telah melakukan pembekalan akhir. Pembekalan sudah dilakukan sejak awal tahun, setelah itu mereka diberangkatkan. Total yang diberangkatkan ada 263 orang terhitung sejak Januari-Februari,” kata Iqbal.

Iqbal menjelaskan, sejak pandemi Covid-19 melanda, berpengaruh besar terhadap pengiriman PMI dari Indonesia termasuk Banyuwangi. Sebab, sebagian negara tidak seperti dulu bisa menerima setiap saat PMI, bahkan beberapa negara menutup kedatangan warga negara asing

“Yang harusnya bisa berangkat di cancel majikan, karena pandemi dan ekonomi. Kemampuan untuk membiayai pekerja migran otomatis menurun di kalangan majikan,” terang Iqbal.

Penurunan permintaan pekerja migran, kata Iqbal, terlihat jelas di tahun 2021. Sepanjang itu, hanya bisa memberangkatkan sebanyak 2.434 PMI asal Banyuwangi.

“Angka ini tidak sebanding dengan jumlah dalam situasi normal. Dalam kondisi normal itu pengiriman PMI bisa mencapai 5.000 sampai 6.000 orang per tahun,” bebernya.

Iqbal menambahkan, penurunan pengiriman PMI ini menunjukkan bahwa ada penundaan dan penurunan permintaan dari negara penempatan.

“Negara penempatan yang paling banyak di Taiwan dan Hongkong, kemudian Singapura. Sementara untuk Malaysia belum ada penempatan karena Malaysia sendiri masih menutup untuk pekerja migran,” pungkasnya. []

Advertisement
Advertisement