Rekening Dibobol Teman Akrab Sesama PMI di Hong Kong, ini Yang Dilakukan BNI Kepada Nasabahnya
HONG KONG – Siapa sangka, keakraban dalam sebuah pertemanan di perantauan ternyata menyimpan kejahatan yang merugikan korbannya hingga puluhan juta rupiah. Terkini, petaka “teman memakan teman” menimpa Purwati, PMI asal Jawa Tengah yang telah sekian tahun lamanya bekerja di Hong Kong.
Dalam penuturan yang disampaikannya kepada ApakabarOnline.com, Purwati menderita kerugian hingga 54 juta rupiah setelah seseorang yang telah dipercaya sebagai temannya diam-diam menguras isi rekening milik Purwati. Imbas dari peristiwa ini, dua orang PMI ditahan Polisi setelah mendapat laporan dari Purwati.
Purwati menuturkan, kronologi dari peristiwa ini terjadi saat pada Minggu 7 Februari 2021 silam, dirinya tengah mengantri di Bank BNI Cabang Causeway Bay. Disaat bersamaan, Purwati juga harus menyelesaikan urusan dengan Kartu As Telin yang terletak tak jauh dari BNI Cabang Causeway Bay.
Pada saat itu, teman Purwati yang telah beberapa tahun dia kenal tiba-tiba menawarkan jasa, menggantikan Purwati datang ke Kartu As Telin, agar urusan Purwati mengantri di Bank BNI tidak terganggu mengingat Purwati berada di antrian panjang. Singkatnya, Purwanti menyerahkan smartphone miliknya ke seorang temannya yang dikenal bernama Endel dengan akun facebook Nieri Adelia.
Setelah urusan Purwati di BNI selesai, di seputaran BNI mereka bertemu, dan HP kembali ke tangan Purwati.
Beberapa jam kemudian, Purwati berniat melakukan transaksi di tabungannya dengan mentransfer uang dari ATM BNI sebesar 20 juta. Namun ternyata konfirmasi yang dia dapat, saldonya tidak mencukupi. Setelah di cek, ternyata saldo dalam rekening Purwati ludes.
Kaget, atas saran sabahat sekampung halamannya bernama Lika, Purwati langsung menghubungi BNI tentang peristiwa yang menimpanya. Dirinya disuruh langsung datang dengan membawa paspor dan kontrak kerja.
“Pihak BNI menerima saya dan saya disuruh mengisi formulis pengaduan sambil saya dikasih tahu bahwa uang dalam rekening saya telah ditransfer ke sebuah rekening BNI lainnya atas nama Siti Aisyah” tutur Purwati kepada ApakabarOnline.com, Minggu (14/03/2021).
Setelah dari BNI, Purwati mendatangi KJRI untuk mengadukan yang dia alami. Dari KJRI kemudian Purwati mendatangi Kepolisian Hong Kong Distrik Kwun Tong untuk membuat laporan Polisi.
Setelah bersabar menunggu perkembangan, akhirnya tanggal 8 Februari 2021, Purwati mendapat kabar dari Kepolisian Kwun Tong, bahwa Siti Aisyah pemegang akun Facebook Isah Luna dan Isah Luna Rizky telah ditangkap. Dan kabar selanjutnya datang dari Kepolisian Kwun Tong pada Jumat (12/03/2021), Purwati diajak pihak Kepolisian untuk menangkap Endel alias Nieri Adelia setelah sebelumnya dilakukan pengintaian di sebuah restoran cepat saji.
“Berdasarkan keterangan pihak BNI, uang saya telah ditransfer ke rekening atas nama Siti aisyah dengan tiga kali transfer masing masing Rp. 30 juta, RP 24 Juta dan Rp. 442 ribu. Setelah masuk rekening Siti Aisyah, uang tersebut beberapa menit kemudian ditransfer ke rekening dengan bank yang berbeda di Indonesia, dan kata pihak BNI, penerima di Indonesia langsung mengambil uang transferan dalam bentuk tunai di saat itu juga.” paparnya.
Melihat kronologi yang dituturkan Purwati, modus kejahatan yang dilakukan oleh Endel, Aisyah dan jaringannya di Indonesia tampak terstruktur dan dilakukan secara berjaringan dalam satu komando.
Menyikapi hal tersebut, pihak BNI melalui Direktur Remittance LTD HK, Indra Kusuma Suyatno menghimbau kepada seluruh PMI/WNI di Hong Kong agar selalu menjaga kerahasiaan data pribadi, jangan sampai berpindah tangan ke orang lain.
“Untuk kasus mbak Purwati ini, kami sudah melakukan monitor dan mbak Purwati juga dari awal sudah komunikasi dengan kita.” terang Indra saat dikonfirmasi ApakabarOnline.com siang ini (15/03/2021).
Indra menambahkan, pihaknya juga telah menjalin koordinasi dengan KJRI untuk mengawal kasus ini di Kepolisian Hong Kong.
Purwati berpesan kepada pembaca ApakabarOnline.com, jangan sampai peristiwa yang menimpanya terulang pada PMI Hong Kong lainnya.
“Data pribadi meskipun itu HP sangat penting, jika disalah gunakan bisa berakibat fatal seperti saya. Teman-teman jangan sampai lengah menjaga data pribadi anda” pungkas Purwati. []