April 27, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Resesi Seks Semakin Meluas di Asia

2 min read

JAKARTA – Tahun 2023 rupanya tidak hanya dihantui oleh resesi ekonomi global. Sejumlah negara di kawasan Asia pun kini tengah dilanda resesi seks. Istilah `resesi seks` secara spesifik mengacu pada turunnya mood warga dalam skala luas untuk  melakukan hubungan seksual, menikah dan punya anak.

Ujung-ujungnya, resesi seks bisa berimbas pada penurunan populasi suatu negara, karena kondisi rendahnya angka perkawinan dan keengganan untuk berhubungan seks. Istilah resesi seks (sex recession) kali pertama dicetuskan Kate Julian, peneliti dan penulis, pada 2018 untuk tulisannya di The Atlantic. Ia mengutip penelitian dari Jean M. Twenge, profesor psikologi di San Diego State University, yang mengeksplorasi kehidupan seksual warga Amerika.

Dalam laporan media Inggris The Guardian, ada beberapa faktor yang berkembang di kalangan wanita muda pekerja, untuk menikmati kebebasan dengan menjadi lajang dan berkarir. Pria pun juga mengalami hal serupa, mereka menikmati menjadi lajang. Namun, juga menyuarakan keprihatinan atas keamanan pekerjaan dan kemampuan mereka untuk menafkahi keluarga.

Salah satu ancaman yang disertai dari fenomena resesi seks adalah penurunan tingkat kesuburan dan angka kelahiran di suatu negara.  Momok `resesi seks` kini mulai mengancam di sejumlah negara, khususnya di negara-negara di Asia. Seperti Korea Selatan, China, Jepang, dan Thailand.

Terkait fenomena tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia tidak mengalami resesi seks. Hal ini disampaikannya dalam Rapat Kerja Nasional Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana dan Penurunan Stunting di Auditorium BKKBN, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Rabu (25/01/2023).

“Saya senang angka tadi yang disampaikan Dokter Hasto (Kepala BKKBN Hasto Wardoyo) pertumbuhan (penduduk) kita di angka 2,1%, dan yang nikah 2 juta, yang hamil 4,8 juta, artinya di Indonesia tidak ada resesi seks,” ujar Jokowi. []

Advertisement
Advertisement