April 25, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Royal Brunei Airlines dan Telin Hong Kong Bangun Pribadi Kreatif dengan Pendidikan

3 min read

CHAIWAN – Minggu (12/5), ratusan pekerja migran Indonesia (PMI) memenuhi aula gedung Islamic Kasim Tuet Memorial College, Chaiwan, mengikuti seminar yang mengangkat tema ”Membangun Pribadi Kreatif Melalui Pendidikan”. Seminar yang dipersembahkan oleh Royal Brunei Airlines dan Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) Hong Kong, menghadirkan pembicara Ir. H. Fajar Kurniawan. Msi, RQP, direktur sekolah Bintang Nusantara Hong Kong.

Dalam kesempatan itu, Fajar mengajak PMI yang hadir untuk mengenali kembali tujuan hidupnya, memiliki impian, dan memotivasi untuk terus berusaha mengejar apa yang diimpikan. Selain itu, Fajar juga membagikan lima tahapan untuk peserta seminar dalam menggapai mimpi mereka. Diawali dengan tahap saya memikirkannya, lalu saya menangkapnya, saya mencarinya, dan saya mendapatkannya, serta tahap saya mengajarkannya.

”Yang pertama, tahap saya memikirkannya, berawal dari ide yang muncul melalui doa, kejadian-kejadian, dzikir, bertemu dengan orang-orang di sekitar kita, dan mengikuti training, serta travel. Tapi jika Anda belum bisa menemukannya, lakukan langkah sebagai berikut, yakni percayalah bahwa Anda bisa menjadi sukses. Tidak harus menjadi jenius, sangat mujur atau kaya. Yang diperlukan hanya keyakinan bahwa semua itu pasti dapat terjadi,” beber Fajar.

Lebih lanjut, Fajar menekan peserta untuk menyingkirkan kesombongan. Karena, menurutnya, sifat tersebut merupakan satu penghalang untuk mencoba hal baru dan mempengaruhi tercapai tidaknya sebuah mimpi.

”Singkiran kesombongan, karena kesombongan akan menghalangi Anda untuk mencoba hal baru, penghalang mengajukan pertanyaan, takut terlihat bodoh, dan yang membuat Anda stay di zona nyaman, hanya fokus pada penampilan lahir, dan takut mengambil risiko,” urainya.

Untuk itu, Fajar mengingatkan audiens untuk selalu melihara ketidakpuasan yang membangun, agar apa yang dilakukan tetap bisa berjalan pada tujuan.

”Ketidakpuasan adalah kekuatan yang menggerakkan banyak orang untuk mencari impian mereka. Lepaskan dari kebiasaan. Karena kebiasaan adalah sesuatu yang Anda lakukan tanpa berpikir. Pecahkan rutinitas dan mulailah menggali potensi, dengan mengimbangi kreativitas dengan karakter. Karena semua impian di dunia ini akan mendatangkan hasil yang baik jika Anda siap untuk bangun dan bertindak,” tuturnya.

Yang kedua, menurut Fajar, menjalin ikatan emosi yang kuat. Ketiga, tahap saya mencarinya, dengan berkomitmen untuk bertindak. Karena impian tidak pernah padam di antara tahap saya menangkapnya dan saya mencarinya. Impian itu hanya memudar. Kemudian yang keempat adalah tahap saya mendapatkannya.

Dalam hal ini, kemampuan untuk mewujudkan impian mungkin saja lebih dekat daripada yang kebanyakan orang mengira. ”Namun, mengutip kalimat Joe Namath, ketika kemenangan sudah di tangan, sakitnya tidak terasa. Semua itu berawal dari mimpi. Dan, melalui pendidikan, pemahaman, dan bermanfaat, semua bisa sampai di sana,” ujarnya.

Sementara itu, Sales Manager Royal Brunei Airlines Arriani Harsono menyampaikan tujuan digelarnya acara tersebut. Kata Arriani, Royal Brunei (RB) ingin memberikan bekal dasar kepada anak-anak di Hong Kong, meski peserta yang hadir terbatas. ”Pembekalan yang dipilih lebih bersifat psikologis, motivatif, sehingga peserta yang hadir bisa langsung merasakan manfaatnya setelah keluar dari ruangan dan menebar semangat serta cara berpikir positif kepada keluarga, teman-teman, dan sekitarnya,” tutur Arriani.

Kalau melihat ke belakang, lanjut Arriani, jenis kegiatan yang RB selenggarakan memiliki tujuan serupa. Yakni, mendorong peserta agar bangga terhadap hasil upaya mereka. ”Hasil karya akan lebih baik jika kita berpikir kreatif, selalu melihat sisi baik dari setiap masalah, dan berupaya mencari solusi,” imbuhnya.

Lebih lanjut Arriani menyampaikan, pilihan jatuh pada seminar pendidikan. Selain membekali PMI dalam bidang tersebut, pihaknya juga melihat acara semacam ini belum pernah diinisiasi oleh maskapai penerbangan lainnya.

Ke depan, ia berharap RB bisa kembali menggelar acara yang bermanfaat, namun hal tersebut erat terkait dengan performance penjualan RB untuk tiket-tiket ke Indonesia. Jika penjualan RB lemah, lanjut Arriani, tentu tidak ada budget untuk melakukan kegiatan. Semua dikembalikan kepada audiens. Jika mereka masih ingin ikut acara-acara RB, ia menyarankan untuk terus memberi dukungan nyata dengan terbang bersama RB saat pulang ke Indonesia. ”Kedua, tergantung persetujuan kantor pusat RB. Karena apabila budget terbatas, kegiatan yang diadakan juga terbatas,” tutup Arriani.

Selaras dengan Royal Brunei Airlines, Monthy Hermansjah dari Telin Hong Kong mengatakan, pihaknya akan selalu mendukung kegiatan-kegiatan positif terutama acara yang berguna untuk para PMI. Tujuannya, agar ketika kembali ke Tanah Air bisa membuahkan ide yang dapat digunakan di Indonesia berdasarkan pengalaman positif yang sudah pernah didapat dari tanah perantauan Hong Kong.

”Kami berharap, dari seminar ini para peserta dapat memberikan contoh positif, sehingga bisa menjadi panutan bagi teman-teman yang lain. Pesan kami, jika kaya akan uang, uang bisa habis, dan kita tidak menjadi kaya lagi. Tetapi jika Anda kaya akan ilmu, ilmu tidak akan pernah hilang dan tetap bisa dipakai terus sampai akhir hayat. Jadi jangan pernah berhenti belajar. Tuntutlah ilmu sebanyak-banyaknya,” pesan Monthy. (wijiati)

Advertisement
Advertisement