December 15, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Saat Ini Dalam Perjalanan Mendekati Hong Kong, Di Filipina Amukan Super Topan Man-Yi Sangat Dahsyat

2 min read

JAKARTA – Topan Super Man-Yi, yang dikenal masyarakat lokal sebagai Pepito, menerjang untuk kedua kalinya di pulau utama Luzon, Filipina. Topan ini mendarat dengan peringatan gelombang badai mematikan, hujan lebat, dan angin kencang, dilansir dari BBC News.

Topan ini pertama kali menghantam Catanduanes pada Sabtu (16/11/2024) malam, dengan kecepatan angin maksimum 195 km/jam (121 mph). Setelah itu, Pepito bergerak ke Aurora tanpa kehilangan kekuatannya.

Angin berkecepatan hingga 305 km/jam dan curah hujan hingga 200 mm diperkirakan akan menyebabkan banjir besar dan tanah longsor. Pemerintah memperingatkan risiko tinggi dari gelombang badai mematikan, terutama bagi jutaan warga di daerah rawan.

Hingga kini, lebih dari 500 ribu orang telah dievakuasi sejak peringatan pertama kali dikeluarkan. Lebih dari satu juta warga diinstruksikan untuk meninggalkan rumah mereka.

Kepala pertahanan sipil, Ariel Nepomuceno, mendesak warga mematuhi perintah evakuasi untuk menghindari bahaya. Terutama di area rawan longsor yang sudah jenuh akibat topan-topan sebelumnya.

Man-Yi adalah topan keenam yang melanda Filipina dalam sebulan terakhir. Badai ini mencabut pohon, merusak bangunan, dan meruntuhkan jaringan listrik di Catanduanes.

Dalam beberapa pekan terakhir, Filipina telah menghadapi serangkaian bencana akibat badai tropis. Termasuk Tropical Storm Trami, Typhoon Kong-rey, Yinxing, Toraji, dan Usagi, yang menyebabkan kerusakan besar serta korban jiwa.

Para ahli mengatakan badai di Filipina semakin sering dan intens akibat perubahan iklim. Meskipun badai tropis tidak meningkat, curah hujan dan kecepatan angin diperkirakan akan lebih tinggi di masa depan.

Pemerintah mengingatkan warga untuk tetap waspada menghadapi ancaman bencana yang terus berlanjut. Man-Yi diprediksi akan membawa dampak luas hingga beberapa hari mendatang, dengan fokus Utama keselamatan dan evakuasi warga di daerah terdampak. []

Advertisement
Advertisement