Sadis, Hamil Dengan Pria India, PMI Ini Tega Bakar Bayi Yang Dilahirkannya
ApakabarOnline.com – Sesosok mayat bayi yang ditemukan hangus terbakar di lokasi pembuangan sampah sekitar Perumahan Pemda II, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (25/7/2018) pagi kemarin ternyata usia kematiannya sudah satu minggu.
Hal ini diketahui berdasarkan hasil visum sementara yang dilakukan tim Forensik RS Bhayangkara Polda Kepri.
“Diperkirakan usia kematian sudah satu minggu, hal ini juga terlihat dari jenazah bayi tersebut yang sudah banyak ditemukan ulat-ulat kecil,” kata
Kapolresta Barelang Kombes Hengki, Kamis (26/7/2018). Namun untuk penyebab kematiannya, Hengki belum bisa memastikannya karena hasil otopsinya baru akan keluar Kamis sore.
“Untuk jenis kelamin juga belum diketahui, tunggu saja kalau tidak ada halangan sore ini hasil autopsinya sudah keluar,” jelasnya.
Terduga ibu kandung diamankan
Hengki mengatakan saat ini tim penyidik Polsek Batuaji yang dibantu Satreskrim Polresta Barelang mengamankan satu orang yang diduga pelakunya, yakni ibu kandung dari bayi tersebut.
“Kami sudah amankan salah satu warga yang diduga ibu kandung serta pelaku pembunuhan ini atas nama inisial EN (23),” ungkap Hengki.
Menurut Hengki, dari pengakuan EN bayi naas itu sempat disimpannya di dalam kardus dan ditempatkan di kamar sebelah kosnya.
Sementaraa itu, Kapolsek Batuaji Kompol Syafrudin Dalumunthe menyatakan, EN melahirkan seorang diri tanpa bantuan orang lain atau tenaga medis.
Menurut dia, berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengakuan EN, dirinya baru lebih kurang satu minggu tinggal di kos tersebut.
“EN ini baru satu mingguan lebih tinggal di kos tersebut dan EN saat awal menempati memang dalam kondisi hamil,” ungkapnya.
Kompol Syafrudin Dalumunthe mengatakan EN merupakan seoraang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan baru saja balik ke Indonesia melalui jalur Batam untuk cuti.
“EN juga mengakui dirinya memang hamil sejak menjadi TKI di Malaysia dan saat akan melahirkan dirinya kembali ke Indonesia,” jelasnya.
Dalam pengakuannya, En menyebut ayah dari bayinya adalah seorang pria berdarah India.
Lebih jauh EN juga mengakui saat melahirkan bayinya memang sudah dalam keadaan meninggal.
“Kata pelaku saat melahirkan anaknya memang dalam kondisi meninggal dunia, makanya pelaku menempatkan bayinya di dalam kardus dan menyimpannya di kamar sebelah kamar pelaku,” terangnya.
Untuk jenis kelamin sendiri, Dalemunthe mengatakan berdasarkan hasil otopsi bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki.
“Untuk usia kematian sang bayi, dari hasil autopsi diketahui baru berusia 3 hari. Awalnya kami memperkirakan satu minggu, namun hasil autopsinya baru 3 hari dan lahir dalam kondisi meninggal dunia,” paparnya.
Kompol Syafrudin Dalumunthe juga mengatakan pelaku sengaja melahirkan di Batam dan tidak pulang kekampung halamannya karena pelaku malu kepada keluarganya telah berbadan dua, sementara ayah dari bayi yang dikandungnya sama sekali tidak bertanggungjawab.
“Dari dasar itulah pelaku nekad melakukan persalinannya sendirian, bahkan membersihkan darah bekas melahirkan juga seorang diri,” kata Dalemunthe.
Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan dan dalam waktu dekat Polsek Batuaji berencana membawa pelaku untuk melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit untuk memastikan kondisinya setelah melahirkan.[Net]