May 9, 2025

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Siap-Siap, Kompor LPG 3KG Akan Dikonversi ke Kompor Induksi Berdaya 2.000 Watt

2 min read

JAKARTA – Pemerintah berencana mengganti pemakaian LPG 3 kg, dengan kompor induksi. Langkah ini untuk mengurangi beban mensubsidi gas yang sangat besar dan cenderung tidak tepat sasaran.

Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengapresiasi rencana konversi tersebut. Namun, ia menilai masyarakat bakal kerepotan karena pergantian cara masak dari LPG 3 kg ke kompor induksi.

Seperti diketahui, alat masak seperti panci dan penggorengan yang digunakan untuk memasak dengan LPG berbeda dengan alat masak dengan menggunakan kompor induksi.

“Harus dipikirkan compatibility, kesesuaian antara alat masak rata-rata. Di kampung kan semua pakai panci alumunium,” ujar Sugeng, dilansir Liputan6, Minggu (18/09/2022).0

“Jadi tidak semata kompornya yang bisa gratis menggantikan LPG, tapi lantas alat masaknya bagaimana? Itu harus diperhatikan,” tegas dia.

Menjawab pertanyaan tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memperhitungkan hal tersebut. Kebutuhan untuk alat masak turut dimasukkan dalam program konversi dari LPG 3 kg menuju kompor induksi.

Menurut perhitungan Balitbang ESDM, biaya investasi migrasi kompor induksi akan memakan ongkos antara Rp 2,4 juta hingga Rp 5,57 juta per rumah tangga.

Biaya itu dipakai untuk pengadaan kompor induksi 2.000 W sebesar Rp 600 ribu sampai Rp 1,72 juta, termasuk untuk peralatan masak feromagnetic tiga set senilai Rp 650.000-1.125.000.

Selain itu, masing-masing rumah tangga juga akan mendapat harga diskon 50 persen untuk tambah daya listrik gratis, sebesar Rp 1,5 juta. Kemudian, instalasi saluran kabel khusus 20 meter untuk kompor listrik yang punya beban listrik besar Rp 1.122.000, dan sertifikat laik operasi Rp 105.000.

Sederet Keuntungan Beralih ke Kompor Listrik, Bisa Hemat Berapa?

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengapreasiasi langkah pemerintah dan PT PLN (Persero) dalam mendorong konversi kompor LPG ke kompor induksi.

Salah satunya dengan menyalurkan kompor listrik ke 2.000 Keluarga Penerima Manfaat dengan golongan daya listrik 450 VA dan 900 VA. Adapun program ini telah menyasar masyarakat di Solo Jawa Tengah dan Denpasar Bali.

Agus menilai, program konversi kompor LPG ke kompor induksi akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah dan UMKM.

“Saya apresiasi, karena (konversi ke kompor induksi) dimulai dengan kelompok masyarakat yang masih disubsidi yaitu golongan 450 VA dan 900 VA. Mereka juga kelompok masyarakat yang selalu dibantu pemerintah lewat dana sosial. Ada UMKM juga,” tuturnya, dikutip Minggu (04/09/2022).

Agus menjabarkan, dengan menggunakan kompor listrik, banyak penghematan yang bisa dilakukan oleh masyarakat. Sebagai contoh, jika menggunakan kompor LPG, masyarakat harus mengeluarkan anggaran setidaknya Rp 20.000 per tabung gas subsidi, maka dengan kompor listrik anggaran tersebut bisa ditekan.

“Kalau mereka biasanya mereka menggunakan (LPG) 3-4 tabung per bulan harganya Rp 20.000 jadi sebulan sekitar Rp 60.000-80.000. Dengan menggunakan kompor induksi ini mereka hanya Rp 17.000-Rp 18.000. Jadi ini menguntungkan dan uang sisanya bisa digunakan untuk penambahan gizi keluarga,” jelas dia. []

Advertisement
Advertisement