December 22, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Sttt… !!! Meski Gajinya Puluhan Juta, Ternyata Banyak PMI Korea Yang “Susah Kaya”

2 min read

Konselor Minister pada Kedutaan Besar (Kedubes) RI di Seoul, Korea Selatan, Aji Surya bercerita pekerja migran Indonesia (PMI) di Korea Selatan  tergolong makmur. Bagaimana tidak, seorang PMI di Korea bisa berpenghasilan minimal Rp 13 juta, hingga Rp 40 Juta. Disampaikan Aji, bahkan, beberapa PMI bisa membeli mobil di Korea.

“Ya mungkin bukan mobil yang mahal banget, tapi mereka sudah pakai mobil sendiri untuk beraktivitas. Mana ada TKI seperti itu di negara lain?” kata dia.

Pria berkepala plontos itu berujar, jika PMI di Korea Selatan terlindungi hukum, asuransi, dapat tempat tinggal, makan hingga gaji perbulan minimal 1350 won atau sekitar Rp14 juta. Kalau rajin, PMI Korea Selatan bisa mencapai Rp30 juta dan ada yang lebih dari itu.

Bahkan, komunitas PMI  Muslim di negara ginseng itu bisa membangun masjid senilai Rp40 miliar. Ia menilai kehidupan PMI  di Korea Selatan sangat nyaman karena sangat terjamin. Lalu, adakah sisi gelap dari kehidupan PMI di Korsel?

Aji tidak memungkiri ada PMI yang terlampau nyaman tinggal di Korsel hingga bersalin dalam gaya hidup di Korea. Beberapa PMI uang uang untuk hal-hal tidak produktif (Boros, red) mulai dari sering karaoke, dugem, atau tidak ada kehidupan bebas di Korea.

“Ada yang cuma bisa bawa pulang Rp100 juta gara-gara hal seperti itu, padahal sudah bekerja tahunan. Padahal jika telaten, TKI Korea bisa bawa uang lebih dari Rp800 juta,” ucapnya.

Mantan wartawan itu menuturkan, rata-rata kontrak PMI Korsel 4 tahun 10 bulan. Jika rajin, PMI bisa menabung Rp15 juta per bulan atau Rp870 juta dalam satu masa kontrak. Hal lain penyebab PMI terlalu mudah adalah para PMI susah bergerak pada saat kembali ke Tanah Air. Beberapa memilih overstay hingga jadi PMI ilegal.

“Rata-rata saat uang uang mereka habis dalam waktu satu tahun karena kurangnya manajemen keuangan mereka,” tuturnya.

Aji mengatakan, ada tiga mantan PMI Korsel yang berinvestasi hotel di Yogyakarta. Namun dalam waktu sekejap, pengunjung para mantan PMI itu gagal karena salah manajemen. Ia berharap persiapan PMI Korea sebelum pelatihan pelatihan keuangan.

“Kalau saat pulang, mereka bisa jadi pengusaha sukses,” pungkasnya.[Riz/CT]

Advertisement
Advertisement