April 19, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Super Topan Mangkhut Menuju Hong Kong, Berpotensi Peringatan Topan 8

2 min read

HONG KONG – Badai tropis Mangkhut yang dikabarkan telah melintasi Filpina dan Taiwan pada pekan ini, sebelum menuju Hongkong dan China Selatan. Badai Mangkhut diklasifikasikan olhe Observatorium Hong Kong sebagai topan super yang memiliki kekuatan angin hingga 250 kilometer (155 mil) per jam. Badai besar ini akan terjadi sebelum 14 September 2018.

Dilansir dari laman Time, Rabu (12/9/2018) menurut Sistem Siaga Bencana dan Koordinasi Global Perserikatan Bangsa-Bangsa. angin topan itu diperkirakan akan lebih dekat ke China selatan pada akhir pekan. Ini akan membawa hujan deras dan gelombang badai yang dapat mempengaruhi sebanyak 43,4 juta orang.

Dinukil dari SCMP, Queenie Lam Ching-chi, ilmuwan senior di Observatorium Hong Kong, mengatakan posisi saat ini, gerakan topan Mangkhut lurus mengarah ke Hong Kong titik pusat pusarannya, dan diperkirakan dengan kecepatan akan sampai di wilayah Hong Kong pada hari Sabtu atau Minggu.

“Ini (topan mangkhut) memiliki sirkulasi yang besar dengan angin yang kuat, jadi bahkan jika itu bukan pukulan langsung, masih bisa berdampak pada Hong Kong.Ini dapat menjadi bahaya besar bagi Hong Kong.” jelasnya.

Peramal cuaca memprediksi, badai Mangkhut akan menghantam Hong Kong sekirat jam 08:00 pagi pada hari Minggu (16/08/2018) dengan kecepatan sekitar 220km/jam.

Ada kemungkinan, Hong Kong akan memasang sinyal peringatan T 10 lantaran perkiran kekuatan badai Mangkhut diatas badai Hato yang menghantam Hong Kong pada Agustus tahun kemarin.

Seluruh penerbangan dari dan menuju Hong Kong pada hari Sabtu- Minggu diperkirakan akan dihentikan karena ekstrimnya cuaca.

 

Bagian Timur Indonesia, Terkena Dampak Mangkhut

Siklon tropis Mangkhut yang terjadi di laut pasifik antara wilayah Jepang atau Filipina diperkirakan terjadi pada 11-14 September 2018. Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) Hari Tirto Jatmiko mengatakan jika ini terjadi di laut dengan suhu di atas 27 derajat celcius.

“Serta kecepatan angin 25 knot sampai 30 knot. Jika terjadi selama 3 hari dan bertambah kecepatannya hingga 35 knot, maka akan dikatakan sebagai badai,” kata Hari dinukil dari okezone.

Menurut dia, diperkirakan Indonesia tidak akan terjadi badai Mangkhut, namun Indonesia hanya terkena dampaknya saja yang akan berpusat di wilayah Indonesia wilayah timur. Untuk waktunya, dianalisis terjadi pada 12 September 2018 pukul 07.00 WIB.

Hal ini karena posisi angin di Samudera Pasifik, sebelah utara Papua, arah kecepatan angin sekira 12 knots (23 km/jam) bergerak menjauhi Indonesia.

Lalu, Hari juga menambahkan bahwa perkiraan pada 13 September 2018 pukul 07.00 WIB, posisi angin di Samudera Pasifik sebelah utara Papua sekitar 1739 km sebelah Utara Biak. Arah kecepatan gerak 12 knots atau sekitar 23 km/jam menjauhi wilayah Indonesia. Kekuatan badai 110 knot atau sekira 205 km/jam.

“Dengan memberikan dampak di wilayah Indonesia dengan gelombang laut yang tinggi dengan ketinggian 2.5 – 4.0 meter di perairan utara kepulauan Talaud, Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua barat. Dan gelombang laut dengan ketinggian 1.25 hingga 2.5 meter di perairan Kepulauan Sangihe, laut Maluku bagian utara perairan Halmahera,” jelas Hari. Ia juga menambahkan bahwa Indonesia belum pernah terkena badai.[]

Advertisement
Advertisement