Tak Hanya Menjadi Pekerja Migran, Dubes Jepang untuk Indonesia Berharap Semakin Banyak Pelajar Mahasiswa Asal Indonesia yang Belajar di Jepang

JAKARTA – Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi berharap lebih banyak pelajar Indonesia memilih kuliah di Jepang karena universitas-universitas di sana sudah mulai menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.
Di sela-sela perayaan ulang tahun Kaisar Jepang Naruhito ke-65 di Jakarta pada Kamis malam, dia mengatakan bahwa pelajar Indonesia bisa melanjutkan studi ke Jepang meski bahasa Jepang mereka tidak terlalu fasih.
Jepang, kata Masaki, juga menerima pekerja terampil dari berbagai negara, terutama Indonesia.
Dia memuji pekerja Indonesia yang disebutnya pekerja keras di bidang layanan medis, manufaktur, pertanian, perikanan dan jasa.
“Mereka sangat dihargai oleh orang Jepang. Jadi, misi saya adalah meningkatkan jumlah orang seperti itu,” kata Masaki.
Dia mengatakan pekerja asing di Jepang masih diharuskan mengerti bahasa Jepang meski tidak harus fasih.
Dia juga menegaskan bahwa masyarakat Jepang mengerti agama Islam dan menghormati budaya Islam.
Karena itu, kata Masaki, orang-orang Jepang bisa menerima lebih banyak pekerja terampil dari Indonesia.
Dia mengatakan selain bidang-bidang tadi, warga Indonesia juga bisa bekerja di sektor transportasi Jepang.
“Di bidang apa pun, saya rasa orang Indonesia diterima. Dan saya dengar, ada seorang sopir bus dari Indonesia; pertama di Jepang,” kata Masaki. []