Tanda-Tanda dan Penyebab Wanita Mandul
JAKARTA – Mandul atau infertilitas adalah suatu kondisi pasangan tidak berhasil hamil setelah berhubungan selama satu tahun atau lebih tanpa alat kontrasepsi. Infertilitas tidak hanya disebabkan oleh wanita saja namun juga bisa disebabkan oleh pria.
Mencari penyebab wanita mandul tidak hanya bisa ditentukan dengan wawancara saja namun juga harus melalui pemeriksaan penunjang, seperti USG transvaginal. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi rahim.
Ciri-Ciri Wanita Mandul
Mandul adalah istilah yang digunakan awam bagi pasangan suami istri yang tidak dapat memiliki kemampuan untuk memiliki keturunan.
Pada istilah medis, kondisi ini disebut sebagai infertilitas. Kondisi pria yang infertilitas pada pria bisa disebabkan karena kualitas sperma yang kurang baik atau bahkan tidak menghasilkan sperma sama sekali.
Pada wanita, ciri-ciri mandul dapat diketahui sejak dini agar bisa mendapat penanganan yang tepat. Berikut ciri-ciri infertilitas yang bisa dialami wanita:
- Siklus Haid Tidak Teratur
Salah satu ciri infertilitas yang mudah diketahui oleh wanita adalah siklus menstruasi. Umumnya, wanita memiliki siklus menstruasi yang normal. Namun pada sebagian wanita ada yang memiliki siklus haid tidak teratur.
Seorang wanita yang mengalami siklus haid tidak teratur ini terjadi ketika periode haidnya datang lebih cepat atau lebih lama dari siklus sebelumnya.
Jika Anda mengalami siklus ini sesekali maka masih dikatakan aman. Namun siklus haid tidak dapat diprediksi kedatangannya maka kondisi ini bisa menandakan suatu kondisi medis tertentu, seperti polycystic ovarian syndrome (PCOS).
- Nyeri Haid Berlebihan
Nyeri haid biasa dialami wanita saat siklus menstruasi datang namun tahukah Anda jika nyeri yang berlebihan bisa menandakan infertilitas? Bagi beberapa wanita, nyeri saat menstruasi bisa terasa menyakitkan bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jika kondisi ini terjadi maka segera periksakan diri ke dokter. Pasalnya, nyeri menstruasi berlebihan ini bisa jadi adalah gejala kondisi medis seperti endometriosis. Endometriosis adalah pertumbuhan jaringan di luar rahim yang bisa menimbulkan peradangan.
Kondisi ini memiliki gejala nyeri haid yang berlebihan. Maka jika Anda mengalami kondisi ini, segera periksakan diri ke dokter.
- Nyeri Saat Berhubungan Seks
Jika Anda mengalami nyeri pada saat berhubungan atau dispareunia, bisa jadi kondisi ini menunjukkan gejala infertilitas. Dispareunia bisa menjadi gejala beberapa kondisi, seperti fibroid rahim atau miom maupun infeksi pada area vagina.
Dispareunia adalah kondisi di mana seseorang mengalami nyeri yang timbul pada saat sebelum, selama, atau sesudah melakukan hubungan intim. Kondisi ini bisa terjadi sewaktu-waktu atau secara terus menerus.
- Berhenti Menstruasi
Berhentinya menstruasi atau menopause biasanya dialami oleh wanita berusia 45 – 50 tahun ke atas.
Namun pada kasus tertentu, wanita mengalami menopause lebih cepat atau yang disebut sebagai menopause dini. Menopause dini terjadi di bawah usia 40 tahun. Sebagian wanita bahkan mengalami sebelum usia 30 tahun.
Jika menopause dini terjadi maka tidak ada lagi ovulasi dan pelepasan sel telur terhenti sehingga pembuahan tidak dapat terjadi. Kondisi ini menyebabkan wanita yang mengalami menopause dini tidak bisa hamil atau infertil.
- Infeksi Organ Reproduksi
Ciri-ciri wanita mandul yang jarang diketahui adalah adanya infeksi pada organ reproduksi. Menurut penelitian yang diterbitkan The American Journal of Obstetrics and Gynecology menuturkan jika saluran kelamin dan bagian panggul dapat merusak tuba falopi, rahim, dan jaringan yang berkaitan.
- Obesitas
Wanita yang memiliki berat badan berlebihan atau obesitas bisa menjadi salah satu ciri-ciri kemandulan. Obesitas bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon sehingga dapat menyebabkan gangguan pada kehamilan.
Penyebab Wanita Mandul
Wanita yang mengalami infertilitas bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis. Beberapa penyebab infertilitas pada wanita, seperti:
- Gangguan Pada Fungsi Ovarium
Fungsi ovarium yang mengalami gangguan bisa mempengaruhi proses pelepasan sel telur (ovulasi) sehingga menyebabkan wanita mengalami infertilitas. Beberapa kondisi tersebut, seperti:
– Polycystic ovarian syndrome (PCOS)
– Gangguan tiroid
– Menopause dini
– Amenorrhea
– Adanya Kelainan Pada Rahim atau Serviks
Wanita yang mengalami kelainan atau kondisi pada leher rahim bisa mengalami susah hamil. Kondisi kelainan pada rahim dapat mempengaruhi kondisi, seperti polip endometrium, perlengketan rahim (sindrom Asherman), adenomiosis, dan kelainan bawaan uterus.
- Faktor Risiko Infertilitas
Seorang wanita dapat mengalami infertilitas karena ada beberapa faktor risiko risiko, seperti:
- Usia
Wanita mengalami penurunan tingkat kesuburan secara signifikan pada usia 30 tahun. Oleh sebab itu, wanita yang merencanakan kehamilan di atas 30 tahun akan sulit dan perlu membutuhkan waktu.
- Gaya Hidup
Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko keguguran, pengurangan jumlah sel telur, gangguan ovulasi, dan pertumbuhan endometriosis.
- Fisik
Faktor fisik yang menjadi pemicu infertilitas adalah kelainan genetik bawaan atau kelebihan berat badan yang dapat menghambat proses kehamilan.
- Tanpa Sebab Tertentu
Meski kondisi masing-masing pasangan tidak memiliki masalah namun tetap belum berhasil hamil. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infertilitas tanpa sebab tertentu. []