December 23, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tergiur ‘Gaji’ Rp 1 Juta per Minggu, 1.800 Orang Jadi Korban Investasi Bodong

2 min read

KLATEN–Investasi bodong kembali menelan korban. Kali ini ribuan warga Jateng-DIY diduga menjadi korban investasi bodong PT Krishna Alam Sejahtera milik Alfarizi di Klaten. Mereka yang menjadi Korban diimingi gaji mulai Rp 1 juta per minggu.

Setiap warga yang ingin bergabung, mereka harus membayarkan uang pendaftaran sesuai paket yang dipilih. Ada tiga paket, yakni senilai Rp 8 juta, Rp 16 juta dan Rp 24 juta.

Warga yang sudah mendaftar invetasi ini kemudian mendapatkan peralatan untuk bekerja, seperti oven hingga bahan-bahan jamu. Warga yang menjadi mitra hanya bertugas mengeringkan bahan jamu yang basah.

Sekali setor dalam seminggu, mitra bisa memperoleh gaji sesuai paket yang dia ikuti. Paket pertama mendapatkan Rp 1 juta, kedua Rp 2 juta dan ketiga Rp 3 juta.

Salah satu korban, Andri (28), warga Kecamatan Cawas, Klaten mengatakan awalnya mendaftar paket kedua, yakni Rp 16 juta. Setelah merasakan imbal balik, dia menambah investasi beberapa kali hingga senilai lebih dari Rp 70 juta.

“Saya keluar uang sudah sekitar Rp 70 juta. Beberapa kali setor, sudah mendapatkan imbal balik sekitar setengahnya. Tapi tetap saja masih rugi banyak,” katanya di Mapolres Klaten, Kamis (18/07/2019).

Andri bergabung sejak empat bulan yang lalu. Menurutnya, Alfarizi cukup meyakinkan sehingga bisa menipu dia dan ribuan orang lainnya.

“Karena kan sudah terdaftar usahanya, pakai tanda tangan materai, sering bertemu langsung dengan Alfarizi di kantor. Makanya kita percaya,” ujarnya.

Korban lainnya, Tri (30), warga Trucuk, Klaten, mengaku baru saja mendaftar paket kedua. Dia sama sekali belum menerima keuntungan.

Menurutnya, Alfarizi pandai berkomunikasi dengan orang lain. Bahkan kerap Alfarizi bersikap agamis sehingga para mitra bersimpati dengannya.

Pekan lalu para mitra mendapatkan kabar bahwa perusahaan libur tiga hari dan Alfarizi tidak dapat dihubungi. Saat mendatangi kantor di Kecamatan Ceper, Klaten, ternyata sudah tutup. []

Sumber Detik News

Advertisement
Advertisement