Tertekan Melihat Kedua Orang Tuanya Bertengkar, Gadis 11 Tahun Loncat dari Lantai 36 Apartemen Tempat tinggalnya

ApakabarOnline.com – Banyak pasangan orang tua yang lupa, bahwa dari setiap pertengkaran mereka akan berdampak pada anak-anaknya. Mulai dari dampak yang terbilang ringan, hingga dampak yang masuk kategori fatal.

Seperti yang terjadi pada pasangan ini, remaja perempuan berusia 11 tahun bunuh diri dengan cara melompat keluar dari apartemennya yang ada di lantai 39. Aksinya dilakukan pada Selasa 27 November 2019 karena sering mendengar pertengkaran orangtuanya.

Dilansir dari China Press, keluarga Vietnam itu tinggal di sebuah apartemen mewah di bagian barat ibukota Yuen Nan. Kedua orang tua gadis itu memiliki pekerjaan bergaji tinggi, tetapi baru-baru ini mereka mulai banyak bertengkar.

Pada Senin 25 November malam, orang tua gadis itu mulai bertengkar lagi disertai teriakan dan membanting pintu. Hal ini membuat gadis itu sedih dan menangis sepanjang malam.

Pagi berikutnya, ibunya mendengar bunyi gedebuk yang keras, tetapi dia masih marah karena bertengkar dengan suaminya dan sakit kepala. Jadi dia hanya melihat jam di saat kembali tidur.

Setelah bangun beberapa saat kemudian, sang ibu memanggil gadis itu untuk sarapan, tetapi tidak ada yang menjawab. Sang ibu kemudian pergi ke kamar gadis itu dan mendapati bahwa tidak ada seorang pun di dalam kamar itu dan jendelanya terbuka.

Pada saat ini, suara-suara dari luar perlahan-lahan terdengar telinga si ibu. Dia pun melihat ke luar jendela dan melihat gadis itu di tanah, terbaring dalam genangan darah.

Dengan mengenakan seragam sekolahnya, gadis itu berbaring tak bergerak di tanah dengan darah di sekujur tubuhnya. Sepasang sandal dan potret keluarga ditemukan ditinggalkan di dekat jendela kamar gadis itu.

Setelah melihat putrinya di tanah, sang ibu segera berlari menuruni tangga dari lantai 39 karena dia tidak bisa menunggu lift naik. Dia meraih anaknya dan menangis.

Sang ayah tiba di tempat kejadian setengah jam kemudian setelah menerima berita. Pasangan itu saling berpelukan, menangisi kehilangan anak mereka. []