December 23, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Tunggakan Biaya Pasien Corona Belum Dibayar Pemerintah, Asosiasi Rumah Sakit Khawatir Layanan Pasien Terganggu

2 min read

JAKARTA – Pemerintah menetapkan biaya perawatan pasien Covid-19 gratis. Pemerintah akan membayar langsung ke rumah sakit.

Meski begitu, pihak rumah sakit belum juga menerima pembayaran kliam perawatan pasien Covid-19. Padahal dana tersebut dibutuhkan rumah sakit untuk terus beroperasi melayani pasien.

“Untuk 2021, klaimnya belum keluar. Hingga sekarang sudah di atas triliun, cukup besar bagi rumah sakit,” ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) drg. Iing Ichsan Hanafi dalam Katadata Virtual Series Bertajuk “Rumah Sakit Terancam Kolaps, Lalu Bagaimana?” yang diselenggarakan pada Kamis (11/02/2021).

Menurut Ichsan, klaim tersebut belum dibayar karena dana untuk Kementerian Keuangan belum cair. Itu terjadi karena pergantian tahun anggaran.

Meski begitu, Menteri Kesehatan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX menjanjikan pembayaran klaim paling telat April 2021. Namun, Ichsan berharap pemerintah bisa membayarkan klaim tersebut pada akhir bulan ini.

“Statement dari Pak Menkes paling telat pencairan April, tetapi kami meminta dengan sangat Februari bisa terealisasi. Meskipun tidak semua, boleh yang ada dulu,” kata Ichsan.

Jika tidak segera dibayarkan, tambah dia, tunggakan pemerintah akan memberatkan arus kas rumah sakit. Hal itu bakal berdampak pada beban keuangan rumah sakit dan akhirnya mengganggu pelayanan bagi pasien.

Apalagi, biaya yang ditanggung rumah sakit untuk merawat pasien Covid-19 cukup besar, yaitu Rp 5 juta per hari. Jika pemerintah tak kunjung membayar klaim pada bulan ini, Ichsan menyebut pihak rumah sakit berupaya memaksimalkan Supply Chain Management (SCM).

Selain itu, pihak rumah sakit kemungkinan akan mencari pendanaan ke bank pemerintah dan mengandalkan dana dari pasien BPJS dan umum. “Harapannya, talangan ini dapat membuat rumah sakit berjalan dengan baik dan melayani pasien dengan lebih optimal,” ujarnya. []

Sumber Kata Data

Advertisement
Advertisement