Yuk Mengenal PMDD, Gangguan yang Dikeluhkan Perempuan Menjelang Menstruasi
ApakabarOnline.com – Sebelum kedatangan tamu bulanan alias menstruasi, biasanya sebagian wanita mengalami yang namanya PMS alias pramenstrual syndrome seperti mood swing hingga nafsu makan yang meningkat.
Nah, ada lagi gangguan jelang menstruasi yang mirip PMS bernama Premenstrual Dysphoric Disorder atau PMDD tapi dengan kondisi yang lebih parah bahkan terkadang cenderung berbahaya.
Menurut Departemen Kesehatan Amerika Serikat, berbeda dengan PMS yang dialami sekitar 85 persen perempuan usia produktif, PMDD hanya dialami sekitar 5 persen perempuan.
Sedangkan menurut American Journal of Psychiatry, sebenarnya banyak wanita yang mengalami PMDD hanya saja tidak terdiagnosis, salah diagnosis, atau diabaikan begitu saja.
Dokter spesialis kedokteran jiwa Andri mengatakan gejala PMDD mirip depresi yang terjadi 5-10 hari sebelum menstruasi datang.
Bahkan ada kalanya pengidap PMDD merasa ingin menangis, marah-marah, sangat sensitif, hingga muncul perasaan tidak berguna sampai ingin mengakhiri hidup.
Namun, setelah darah menstruasi keluar, gejala-gejala tersebut akan hilang.
Sementara itu, dilansir Web MD, PMDD masih mempunyai gejala lain seperti sulit berkonsentrasi, kelelahan, perubahan nafsu makan, gangguan tidur, nyeri payudara, sakit kepala, hot flashes seperti pada perempuan menopause, juga kram dan kembung.
Sejauh ini, peneliti belum mengetahui penyebab pasti dari gangguan dysphoric pramenstruasi.
Namun, sebagian besar peneliti mengira itu mungkin reaksi abnormal terhadap perubahan hormon yang terkait dengan siklus menstruasi.
Penelitian lain telah menunjukkan hubungan antara PMDD dan tingkat serotonin yang rendah, zat kimia di otak yang membantu mengirimkan sinyal saraf.
Sel-sel otak tertentu yang menggunakan serotonin juga mengontrol suasana hati, perhatian, tidur, dan nyeri.
Perubahan hormonal dapat menyebabkan penurunan serotonin, yang menyebabkan gejala PMDD. []