April 27, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Dibangun Dalam 10 Hari, Rumah Sakit Khusus Corona di Wuhan Hari Ini Diresmikan Penggunaannya

2 min read

HONG KONG – Pihak militer Tiongkok akan meningkatkan tim medisnya di Wuhan, yang merupakan pusat penyebaran wabah virus corona. Jumlah staf medis milier yang dikerahkan mencapai 1.400 personel, atas perintah langsung Presiden China Xi Jinping.

Melansir South China Morning Post, mereka akan menjadi staf rumah sakit sementara pertama yang telah dibangun sebagai respon dalam menanggapi krisis dan akan dibuka pada hari Senin (3/2/2020).

Angkatan Udara PLA mulai menerbangkan tenaga dan pasokan medis ke Wuhan, di provinsi Hubei, China tengah, pada Minggu pagi dalam apa yang disebut-sebut sebagai operasi transportasi non-militer terbesar sejak gempa Yushu 2010. Sebuah pernyataan kementerian pertahanan mengatakan pengerahan itu telah disetujui secara pribadi oleh Xi.

South China Morning Post melaporkan, delapan pesawat IL-76 tiba di bandara Tianhe Wuhan pada hari Minggu, dengan membawa 58 ton pasokan medis serta dokter dan perawat untuk bergabung dengan 450 personel medis militer yang sudah ada di kota.

Banyak dari personel medis itu memiliki pengalaman dalam memerangi wabah sindrom pernafasan akut (Sars) pada tahun 2003, serta Ebola di Afrika Barat pada tahun 2014.

Staf medis akan dikerahkan ke rumah sakit Huoshenshan, yang dibangun dalam delapan hari dan secara resmi diserahkan kepada kontrol militer pada hari Minggu khusus untuk merawat pasien terinfeksi virus corona. Rumah sakit sementara kedua, Leishenshan, juga akan dibangun dengan kecepatan tinggi di kota dan diharapkan akan beroperasi pada hari Rabu.

Rumah sakit darurat mereplikasi langkah yang dianggap sebagai instrumen dalam pertarungan Beijing 17 tahun lalu melawan Sars. Pada April 2003, Beijing membangun fasilitas serupa dengan 1.000 tempat tidur di kota Xiaotangshan. Fasilitas itu, bernama rumah sakit PLA Sars, merawat hampir 15% pasien Sars di negara itu dalam dua bulan.

Rumah sakit baru menjadi hit di media pemerintah China, dengan lebih dari 40 juta orang menonton konstruksi mereka secara real time sejak streaming langsung pekerjaan mulai ditayangkan Senin lalu.

Filipina pada hari Minggu melaporkan kematian virus corona pertama di luar China, beberapa jam setelah Presiden Rodrigo Duterte dilaporkan akan mengeluarkan larangan perjalanan pada pengunjung dari China, termasuk Hong Kong dan Makau, untuk mengekang penyebaran penyakit.

Komisi Kesehatan Nasional China mengumumkan pada hari Sabtu bahwa 45 orang lagi di China telah meninggal dan 2.590 orang telah terinfeksi. Semua korban tewas dan sekitar 1.921 kasus baru, berada di provinsi Hubei.

Jumlah total kasus virus corona secara nasional per Senin (03/02/2020) telah mencapai 17.205, dengan jumlah kematian nasional mencapai 361 orang. []

Advertisement
Advertisement