April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Heboh, 2 Anak PMI Viral Diculik 3 Perempuan Bercadar

3 min read

BANDAR LAMPUNG – Usai Heboh Isu Penculikan Anak, Ini Penjelasan Lengkap Keluarga yang Menjemput Ponakan di Sekolah. Warga Bandar Lampung heboh dengan isu penculikan anak di salah satu sekolah  di Rajabasa, Kota Bandar Lampung.

Ternyata cerita sebenarnya berdasarkan pengakuan pihak keluarga yang ditemui puluhan awak media  di Polsek Kedaton, Jumat 26 Oktober 2018 seperti ini.

NBS siswi kelas 2 dan NAS siswi kelas 1 yang bersekolah di madrasah itu awalnya akan dijemput keluarganya. Tri Lestari (40) Warga Jalan RA Basyid (Untung Suropati) yang merupakan bibi dari kedua siswa itu Jumat (26/10) mengatakan, berita penculikan itu tidak benar.

Menurutnya, belum memberikan keterangan kepada pihak sekolah untuk menjemput keponakanya, secara spontan wali murid menganggap mereka penculik.

“Kami ini mau meminta surat pindah dari sekolah dan akan dibawa pulang kampung ke Way Kanan. Itu saja wali murid heboh karena kami bertiga disangka mau menculik,” kata Tri Lestari.

Menuru Tri, kedua orangtua siswa ini sudah lama tak bersama alias cerai. Dan ibu siswa ini bekerja sebagai di Hong Kong, sedangkan bapaknya bekerja di Malaysia.

Karena melihat kedua siswi terlantar, maka pihak keluarga semalam telah datang di Bandar Lampung yakni Sri dan Lia (bibi) untuk membawa sang anak ke kampung.

 

Imbauan Polda

Munculnya isu penculikan anak yang terjadi Bandar Lampung, Polda Lampung meminta masyarakat untuk tidak terpancing dalam kabar yang belum dipastikan kebenarannya.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Lampung, Brigadir Jenderal Pol Angesta Romano Yoyol meminta masyarakat untuk tidak terpancing adanya isu penculikan.

“Jangan terpancing karena memang ada provokator hoaks yang menyatakan ada penculikan anak,” ungkap Wakapolda, Jumat 26 Oktober 2018.

Wakapolda menegaskan jika penculikan anak yang ramai diperbincangkan masyarakat sebenarnya tidak ada. “Isunya ada, tapi bukan,” bebernya.

Untuk itu, Yoyol berharap agar masyarakat bisa menenangkan diri. Apalagi banyak informasi setelah ditangkap pelaku gila.

“Jadi masyarakat memahami mana pelaku mana orang gila,” tegasnya.

Meski demikian, Yoyol mengaku sudah mengarahkan anggota, terutama Babinkamtibmas untuk melaksanakan tugas menanggapi isu penculikan.

 

Merebak Sejak Pagi

Sejak pagi isu penculikan anak-anak merebak di Kota Bandar Lampung. Isu ini pun menyebar melalui grup grup WhatsApp (WA) di kalangan ibu-ibu. Gambar maupun video singkat yang beredar, disebutkan di salah satu sekolah ada tiga perempuan yang diamankan. Namun pihak kepolisian membantah adanya isu penculikan anak-anak.

Kapolsek Kedaton Kompol Anung Handayanta saat ditemui Tribun Lampung di depan stasiun Tanjungkarang, Jumat (26/10) menjelaskan, tiga orang perempuan hanya menjemput keponakanya.

“Jadi itu sebenarnya tiga orang tersebut akan menjemput keponakannya yang ada di sekolah Ismaria Rajabasa.

“Mereka ini memang dari Way Kanan mau menjemput anak tersebut. Tapi orang sudah heboh diduga penculikan, tapi itu tidak benar,” kata Kapolsek Anung.

Menurutnya, anak yang dijemput ini diurus saudaranya yang berada di Bandar Lampung. Sementara orangtuanya bekerja di Malaysia.

 

Depresi Tinggi

Di Polres Lampung Tengah memastikan bahwa Rahmat Susanto (36), orang yang diduga sebagai pelaku penculikan anak di Kampung Kayu Palis, merupakan orang yang mengalami ganggu kejiwaan.

Kepastian tersebut disampaikan oleh Kapolres Lamteng Ajun Komisaris Besar Slamet Wahyudi, Jumat (26/10/2018).

Slamet mengatakan, jajarannya telah melakukan pemeriksaan ke rumah sakit jiwa terhadap Rahmat.

“Sudah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa dan dilakukan pemeriksaan, ternyata yang bersangkutan (Rahmat Susanto), terkena depresi tinggi,” ujar AKBP Slamet Wahyudi.

Slamet melanjutkan, adapun saran dari pihak rumah sakit jiwa, karena depresi tinggi yang dialami Rahmat, maka disarankan ia untuk dilakukan berobat jalan hingga dua pekan di rumah sakit.

“Untuk lebih jauh dokter spesialis kejiwaan mengatakan, perlu dilakukan observasi lebih dalam selama dua pekan untuk mengetahui hasil kejiwaannya,” bebernya.

Namun, dokter juga menyarankan supaya Rahmat dilakukan berobat jalan, yakni  pasien harus sering diajak bicara dan jangan dibiarkan sendirian.

Selain itu, pasien harus diawasi jangan keluar rumah tanpa diketahui karena pasien akan berjalan terus tanpa tujuan.

“Anggota kita sudah menyerahkan Rahmat kepada keluarganya di Lampung Timur. Selain itu diberikan juga kartu kuning berobat jalan untuk dia dari pihak rumah sakit jiwa,” imbuhnya.

Sebelumnya diketahui, Rahmat diamankan warga Kampung Kayu Palis, Kecamatan Way Pengubuan karena dicurigai hendak melakukan penculikan anak, pada Rabu (24/10) lalu.

Warga membawa Rahmat ke balaikampung setempat dan nyaris membuat warga geram, karena saat ditanya menjawab melantur.

Rahmat juga dikatakan warga sudah berada di kampung tersebut selama dua hari. Kejadian Rahmat yang dikira pelaku penculikan anak tersebut, sempat mengebohkan sejumlah warga karena terjadi kesimpangsiuran informasi di media sosial. Rahmat juga sebelumnya diduga pelaku penjualan organ tubuh anak.[]

Advertisement
Advertisement