April 26, 2024

Portal Berita Pekerja Migran Indonesia

Manfaatkan Dengan Bijak, Lama Bermedsos Yang Baik, 30 Menit Setiap Hari

3 min read

Teknologi termasuk media sosial ibarat pedang bermata dua. Agar tak terluka karenanya, Anda perlu membatasi durasi penggunaan.

Di satu sisi teknologi berguna, mempermudah banyak hal dalam hidup. Di sisi lain media sosial sebagai produk teknologi membawa sederet masalah sosial dan psikologis.

Akibatnya mengganggu cara kita berkomunikasi dan melihat dunia. Bagaimanapun, kendali ada di tangan Anda.

Media sosial bisa menghubungkan Anda dengan orang lain. Namun, mengutip Quartz, riset terbaru mengungkap media sosial juga bisa membuat Anda merasa kesepian.

Semakin lama Anda mengakses Facebook, Instagram, dan platform media sosial lainnya, semakin Anda merasa terisolasi. Demikian temuan terbaru tentang efek media sosial pada kesejahteraan dari para peneliti di University of Pennsylvania.

Sebagai eksperimen, 143 mahasiswa S1 direkrut. Pertama-tama mereka diminta menjawab serangkaian pertanyaan yang bisa membantu para peneliti mengidentifikasi suasana hati dan kesejahteraan setiap individu di awal penelitian.

Peserta kemudian memberikan tangkapan layar data media sosial di ponsel mereka. Setelah itu peserta dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok kontrol diberitahu untuk terus menggunakan media sosial seperti biasanya. Kelompok eksperimen boleh mengakses dengan waktu terbatas, hanya 10 menit per platform–untuk Facebook, Instagram, dan Snapchat–per hari, selama tiga minggu.

Artinya mereka hanya mengakses media sosial 30 menit per hari, selama hampir satu bulan. Untuk melacak kemajuan grup eksperimen, setiap peserta diminta mengambil tangkapan layar baterai ponsel mereka.

Dari data itu saja, Melissa Hunt penulis utama studi dan direktur pelatihan klinis di departemen psikologi University of Pennsylvania, menganalisis total tujuh hasil kesehatan. Termasuk di dalamnya fear of missing out (FOMO), kecemasan, depresi, dan kesepian.

Penelitian ini akan diterbitkan dalam Journal of Social and Clinical Psychology edisi Desember 2018. Hasilnya menunjukkan, mengurangi waktu penggunaan media sosial dikaitkan dengan penurunan yang cukup signifikan dalam rasa kesepian.

Namun, Hunt mengatakan temuan itu tidak menyarankan kita untuk sama sekali berhenti menggunakan media sosial. Bahkan, Hunt menyatakan ia menyusun penelitian untuk menghindari apa yang dianggapnya sebagai target tidak realistis.

Bagaimanapun, riset ini mengungkapkan gagasan tak ada salahnya membatasi durasi akses media sosial. Tiga puluh menit sehari adalah temuan ideal menurut riset ini.

“Agak ironis memang, fakta bahwa mengurangi penggunaan media sosial membuat Anda merasa tidak terlalu kesepian,” katanya. Tapi jika menggali lebih dalam, temuan ini masuk akal.

“Beberapa literatur tentang media sosial menunjukkan, ketika Anda melihat kehidupan orang lain, terutama di Instagram, mudah untuk menyimpulkan kehidupan mereka lebih keren atau lebih baik,” papar Hunt.

Karena riset ini hanya mengamati penggunaan Facebook, Instagram, dan Snapchat, belum jelas apakah hasilnya berlaku sama untuk platform media sosial lain.

Hunt juga ragu apakah temuan ini berlaku untuk kelompok usia lain, atau dalam pengaturan yang berbeda. Itu adalah pertanyaan yang masih ingin Hunt cari jawabannya dalam riset selanjutnya tentang penggunaan aplikasi kencan oleh mahasiswa.

Penelitian ini juga tidak menentukan waktu optimal yang sebaiknya diterapkan pengguna pada platform ini, atau cara terbaik menggunakannya. Terlepas dari beberapa keterbatasan itu Hunt mengatakan risetnya menawarkan dua kesimpulan berhubungan yang tak ada salahnya diikuti pengguna media sosial.

Pertama, kurangi peluang untuk melakukan perbandingan sosial. “Saat Anda tidak sibuk terhanyut dalam clickbait media sosial, Anda sebenarnya menghabiskan lebih banyak waktu untuk hal-hal yang lebih mungkin membuat Anda merasa lebih baik tentang hidup,” urai Hunt.

Kedua, Hunt menambahkan, karena media sosial masih tetap akan ada, adalah kewajiban bagi masyarakat untuk mencari tahu cara menggunakannya dengan bijak agar membatasi efek merusak. “Secara umum saya akan mengatakan, letakkan ponsel dan habiskan waktu bersama orang-orang dalam hidup Anda.”

Selain Hunt, para ahli di bidang ini telah menyelisik hubungan antara media sosial dan kesejahteraan selama bertahun-tahun. Jadi kabar bahwa menghabiskan terlalu banyak waktu mengusap dan menggulir di ponsel Anda tidak baik untuk kesehatan mental sebenarnya tidak benar-benar baru.

Lebih spesifik lagi, banyak penelitian fokus pada gagasan bahwa profil media sosial pada dasarnya hanya puncak gunung es. Apa yang terlihat hanya sekelumit hidup seseorang, isinya telah disortir agar hanya menampilkan hal terbaik.[Anindhita]

Advertisement
Advertisement