[UPDATE Free Spirit Travel] Untuk PMI yang “Panik” Jelang Mudik, Begini Solusi yang Ditawarkan Pihak Maskapai
HONG KONG – Belasan pekerja migran Indonesia (PMI) yang telah membayar penuh uangnya untuk membeli tiket pesawat melalui Free Spirit Travel mendatangi kantor agen perjalanan tersebut di lantai 15 Room 1503 Progress Commercial Building, No. 9 Irving Stret Causeway Bay, Hong Kong. Beberapa dari mereka datang dengan didampingi oleh majikannya.
Tak hanya para PMI dan Polisi, awak media dari berbagai media lokal Hong Kongpun melakukan peliputan atas peristiwa ini. Suasana dilorong depan pintu masuk Free Spirit Travelpun penuh sesak.
Tampak didepan pintu masuk kantor, tertempel tulisan yang berbunyi :
Notice :
Mulai 30 May kantor sudah tidak buka. Terimakasih atas perhatiannya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun ApakabarOnline.com di TKP, jumlah PMI yang menjadi korban kaburnya bos Free Spirit Travel sebanyak 460 orang dengan total nominal kerugian ditaksir mencapai HKD 1,2 juta.
Bos Free Spirit Travel Dikabarkan Kabur, PMI yang Sudah Pesan Tiket Panik
Disamping itu, kepada pihak-pihak yang menjadi korban, petugas Kepolisian sempat menempelkan secarik kertas pemberitahuan dalam huruf Kanton, yang setelah diterjemahkan ternyata berisi himbauan kepada korban untuk menghubungi Travel Industry Council di no 2807 1199 serta menghubungi Consumer Council Hong Kong Phone : 2929 2222 Office hours : Monday to Friday 09:00 – 17:30.
Gara-Gara Tiket Bodong, Ratusan Pekerja Migran Filipina Tertunda Liburan Natalnya
Sumber bekerja di kantor yang letaknya berdekatan dengan Free Spirit Travel menyatakan kepada ApakabarOnline.com bahwa kemarin (29/05/2019) malam kantor Free Spirit Travel yang memiliki SIUP 354086 ini masih buka sampai jam 7 malam setelah itu tutup sampai sekarang.
Pihak Royal Brunei sebagai salah satu maskapai yang penjualan tiketnya juga diageni oleh Free Spirit Travel menyatakan ikut prihatin dengan peristiwa tersebut. Pihak Royal Brunei menyatakan pembayaran yang telah diterima Free Spirit Travel tidak dapat dilanjutkan dengan issued Tiket.
“Kami gak bisa apa-apa karena yang terima (uang) agen, bukan kita ya” terang Ariani Harsono, District Sales Manager Royal Brunei Airlines area Hong Kong.
Namun demikian, pihak Royal Brunei tetap tidak menutup mata, bagi para PMI yang menjadi korban Free Spirit Travel akan diprioritaskan mendapatkan tiket tetap dengan harga miring agar tidak menambah parah kerugian yang diderita korban.
“Kita bisa bantu carikan tiket dengan harga terbaik. Kita kejarkan seatnya.” pungkas Ariani.
Diakhir tahun 2017, peristiwa serupa juga pernah terjadi pada sebuah agen perjalanan yang konsumennya mayoritas pekerja migran asal Filipina. Insiden tersebut terjadi menjelang liburan natal dan tahun baru.
Kasus ini sedang dalam penanganan pihak berwajib untuk diselidiki. Kami akan terus melakukan update terkait dengan perkembangan kasus ini. Simak update kami selanjutnya. []