102 Orang Meninggal Dunia, Ratusan Terluka, Begini Kondisi Terkini Pasca Lombok Diguncang Gempa
MATARAM – Hingga pukul 12:00 Wita, Selasa (07/08/2018), korban meninggal akibat gempa di Lombok menjadi 108 orang, dan korban luka sebanyak 134 orang. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, Selasa (07/08/2018).
Diberitakan kompas.com, pencarian korban di lokasi reruntuhan masjid di Dusun Lading-lading, Lombok Utara, masih terus dilakukan petugas SAR gabungan dengan bantuan alat berat. Berikut perkembangan terkini situasi pasca gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Berdasarkan data BNPB mencatat sedikitnya 105 korban meninggal dunia dan 236 korban mengalami luka luka akibat bencana gempa bumi yang terjadi Minggu (5/8) dan kemungkinan masih akan bertambah.
- Pasca gempa pencarian korban terus dilakukan
Wilem Rampangilei mengatakan, dua alat berat sudah dikerahkan di Dusun Lading-lading untuk mempercepat proses evakuasi korban yang masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan. Dua tempat terparah di Dusun Lading-Lading menjadi fokus petugas SAR gabungan untuk pencarian dan penyelamatan korban.
“Ada tambahan empat ekskavator dari Dinas PU dan satu alat berat dai PT AMNT,” katanya usai menggelar rapat koordinasi di Tanjung, Lombok Utara, Selasa (7/8). Sementara itu, empat anjing pelacak milik polisi dan dua anjing dari Basarnas juga dikerahkan untuk mempercepat pencarian korban.
- Tim SAR temukan jasad di bawah pilar masjid
Pada Selasa malam (7/8), tim SAR berhasil menemukan sesosok jasad korban gempa yang terjepit pilar masjid. “Kami lihat, baru ada satu korban yang bisa dipastikan korban sudah meninggal dunia. Posisinya dibawah pilar besar, jadi tertindih, itu yang harus dikeluarkan dulu, baru jenzah bisa dievakuasi,” kata Ida Bagus Ngurah, Koordinator evakuasi dari Basarnas Mataram, di lokasi kejadian.
Proses evakuasi jasad tersebut akan dilakukan hingga pukul 8 malam. “Kami tetap lanjutkan sampai jam delapan malam. Kalau pun tidak memungkinkan, upaya akan dilanjutkan besok pagi,” kata Bagus.
- PLN pulihkan jaringan listrik pasca gempa di Lombok
Perusahaan Listrik Negara (PLN) fokus memperbaiki jaringan distribusi 20 kV dan memulihkan pasokan listrik untuk rumah sakit, penampungan pengungsi, instalasi air bersih dan kantor pemerintahan daerah di Lombok.
“Selain itu, PLN mengecek menara transmisi dan gardu induk di mana semuanga telah beroperasi normal dan aman,” kata R Abumanan, Selasa (7/8). Sementara itu, 53 penyulang 20 kV pada sistem kelistrikan dalam kondisi aman dan normal, semantara lima penyulang lainnya masih padam sebagian.
Hal ini berimbas pada 40.000 pelanggan di Senggigi dan Tanjung masih mengalami pemadaman listrik dengan perkiraan beban kurang lebih 10 MW. “Kami memastikan pula enam kantor rayon PLN Area Mataram aktif beroperasi, kecuali Rayon Tanjung, yang paling parah terkena dampak gempa,” katanya.
- Kerugian akibat dua gempa di Lombok diperkirakan mencapai Rp 1 triliun
Kerugian ekonomi akibat dua gempa yang mengguncang NTB, yaitu gempa bermagnitudo 6,4 yang terjadi pada Minggu (29/7), serta gempa bermagnitudo 7 yang terjadi pada Minggu (5/8), diperkirakan mencapai 1 triliun rupiah.
Namun demikian, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan penghitungan terkait jumlah pasti kerugian tersebut. “Saat ini, sambil berjalan penanganan darurat, tim BNPB melakukan kaji cepat untuk menghitung berapa besar kerugian dan kerusakan yang diakibatkan gempa magnitudo 7,” kata Sutopo.
Sutopo meyakinkan masyarakat, perhitungan kerugian ekonomi pasca gempa tidak menyurutkan pemerintah untuk terus mendampingi para korban gempa.
- Ahli bantu menyeleksi rumah layak dan tidak layak huni pasca gempa
Pada hari Rabu (8/8), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya akan mengirim tim teknik sipil ke lokasi gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tim tersebut akan mendampingi warga untuk mengevaluasi sekaligus memberi masukan tentang bagaimana membangun rumah tahan gempa.
Tim teknik sipil yang terdiri dari 4 orang tersebut adalah pakar dari Pusat Studi Kebumian Bencana dan Perubahan Iklim (PSKBPI) ITS. Mereka adalah Ir Faimun MSc PhD, Dr Wahyuniarsih, Dr Endah Wahyuni dan Chandra Irawan ST MT.
“Tim akan membantu memetakan mana rumah yang masih layak huni, rumah yang harus diperkuat dan mana rumah yang berbahaya atau sudah tidak boleh ditempati,” kara Priyo Suprobo, ketua Laboratorium Beton Teknik Sipil ITS, Selasa (7/8).
Selain itu, tim dari ITS akan bekerja sama dengan tim dari Universitas Mataram, untuk mengoperasikan perangkat lunak Rapid Visual Screening ITS. Software ini berfungsi untuk melakukan mitigasi bangunan tahan gempa.
- Sejumlah desa terisolir pasca gempa
Sejumlah desa di Lombok terisolir dan membutuhkan bantuan, kata Sutopo Purwo Nugroho. “Mereka masih memerlukan makanan dan pakaian, mandi cuci kakus, kegiatan belajar dan pemulihan trauma,” katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (7/8).
Desa-desa yang terisolir tersebut berada di Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat dan Lombok Timur. Wilayah Lombok Utara meliputi Desa Bayan Beleq, Mumbul Sari, dan Sambik Elen (Kecamatan Bayan); Desa Teniga dan Tegal Maja (Kecamatan Tanjung); Desa Tukak Bendu Santong dan Desa Salut (Kecamatan Kayangan).
Wilayah Lombok Barat meliputi Kecamatan Gunung Sari, yaitu desa Mekarsari, Kekait dan Wadon. Wilayah Lombok Timur meliputi Obel-obel, Belanting, Dara Kunci Madayin, dan Bagik Manis (Kecamatan Sambalia); Sajang, Sembalun Lawang Sembalun Timba Gading, Sembalun Bumbung dan Bilok Petung (Kecamatan Sembalun). []