Bahaya Sampah Masker yang Mewabah
HONG KONG – Berbagai kalangan di Hong kong, terutama mereka para pemerhati konservasi lingkungan memprotes banyaknya temuan sampah masker yang dibuang sembarangan di tempat-tempat terbuka, tempat bukan untuk membuang sampah.
Dalam situasi dibawah ancaman epidemi wabah corona, sampah masker memiliki potensi menjadi media penularan bakteri.
Terlebih lagi, belakangan beberapa media lokal Hong Kong menyorot aktifitas banyak warga yang menjauhi perkotaan, berlibur ke kawasan-kawasan pinggiran dengan harapan terjauhkan dari episentrum virus corona.
Bukan hanya berbahaya bagi manusia, sampah-sampah masker tersebut juga berbahaya bagi makhluk hidup lainnya.
Gary Stokes, seorang aktifis dari kelompok konservasi lingkungan hidup menyatakan, kunjungan warga ke kawasan pinggiran selama wabah corona mengancam kota, menyebabkan pemandangan jumlah sampah dengan cepat mengisi kawasan-kawasan seperti pantai dan jalur pendakian gunung.
Mengutip RTHK, dari hasil pantauannya selama berada di Kepulauan Soko, Lantau Selatan, Stoke menyatakan, rata-rata menemukan sampah masker 70 lembar dalam radius 100 meter persegi.
Jika masker-masker tersebut mencemari pantai dan laut, dimana di kawasan tersebut terdapat banyak populasi ikan lumba-lumba, maupun ikan lain yang dikonsumsi manusia, sama halnya telah melakukan perbuatan menganiaya hewan karena menurutnya masker-masker tersebut tidak bisa dicerna dan dapat menghalangi saluran pencernaan hewan kemudian membunuh mereka.
Ken So dari Conservancy Association juga mengingatkan agar membuang sampah jangan di lintasan jalur pendakian.
“Jika Anda meninggalkan sampah di pedesaan, itu dapat mempengaruhi habitat satwa liar,” katanya. []