Bikin Bangga Merah Putih, Murid SMA dari Kantong PMI Raih Juara Olimpiade Matematika di Hong Kong
MATARAM – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu provinsi kantong pekerja migran Indonesia. Termasuk salah satu diantaranya Praya, Kabupaten Lombok Tengah. Dari Provinsi tersebut, muncul sekelompok anak muda murid SMA yang berhasil mengharumkan merah putih, membuat bangga warganya.
Mereka adalah lima orang siswa SMAN 1 Jonggat Lombok Tengah.
Kelima siswa SMAN 1 Jonggat Lombok Tengah kembali menorehkan prestasi gemilang. Tidak tanggung-tanggung, lima siswa-siswinya berhasil menyabet gelar juara olimpiade di dua negara sekaligus, yakni Hong Kong dan Thailand.
Anggi Saputra, siswa berprestasi dalam ajang Olimpiade Matematika Internasional Hong Kong mengaku senang dan termotivasi bisa mendapatkan juara di ajang Olimpiade Matematika Internasional ini.
“HKIMO ( Hong Kong International Mathematical Olympiad ) Big Bay Bei 2021 pesertanya berasal dari berbagai negara. Ada Tiga orang siswa dari SMAN 1 Jonggat yang mewakili Indonesia. Anggi Saputra, Laela Wasi’i, dan I Gede Suryadana, masing-masing mendapatkan medali perunggu,” jelasnya.
Sementara untuk TIMO (Thailand International Mathematical Olympiad), SMAN 1 Jonggat mengikut sertakan empat orang siswa. Sebagai perwakilan dari Indonesia, Hamdani, mendapatkan medali perak, Serly Agustina, Laela Wasi’i, dan I Gede Suryadana masing-masing mendapatkan perunggu.
“Tentu kami sangat senang bisa membanggakan orang tua dan sekolah karena bisa mendapat juara di Olimpiade Matematika Internasional ini. Semoga dapat memotivasi adik-adik yang lain” tutur Serly, siswi SMAN 1 Jonggat.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Jonggat Dr. Dian Iskandar Jaelani, M.A., menyatakan apresiasi yang tinggi atas prestasi yang telah diraih. Hal ini adalah sesuatu yang sangat membanggakan, tidak hanya bagi siswa yang bersangkutan tapi juga orang tua, sekolah, daerah bahkan dalam lingkup yang lebih luas membanggakan masyarakat Indonesia. “Pencapaian ini juga mampu menumbuhkan jiwa kompetisi dalam diri bangsa Indonesia untuk bersaing di dunia internasional,” sebutnya.
Ajang ini bahkan menjadi sarana mengkomunikasikan Indonesia pada negara lain. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa siswa-siswa SMAN 1 Jonggat adalah pelajar potensial dan tidak kalah dengan pelajar lain dari daerah-daerah lain, bahkan tidak kalah dari negara-negara lain yang selama ini disinyalir memiliki kualitas pendidikan lebih baik dari kita.
Sebagai generasi bangsa di era milenial, mereka perlu dibimbing dan diarahkan sebagai calon-calon pemimpin masa depan. Prestasi ini harus menjadi tradisi sains yang akan sekolah kembangkan terus menerus, dan sekolah telah berikhtiar mewujudkan ini dengan ragam program dan kerjasama dengan institusi lain untuk memastikan prestasi menjadi tradisi di SMAN 1 Jonggat.
Sebagai institusi pendidikan, tambahnya, SMAN 1 Jonggat tentu berharap apa yang diraih oleh siswa-siswa kita ini menjadi motivasi bagi siswa yang lain untuk juga berprestasi di berbagai bidang kompetisi. “Prestasi ini akan sekolah jadikan sebagai bahan pemetaan untuk terus menggali potensi siswa yang kemudian akan kita rumuskan menjadi program akademik dan kebijakan-kebijakan sekolah yang arah orientasinya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya peserta didik SMAN 1 Jonggat agar terus berprestasi di berbagai level kompetisi” jelasnya.
SMAN 1 Jonggat adalah sekolah potensial, sehingga siswa dan guru akan terus didorong untuk meningkatkan kapasitas maupun kualitas diri. Selain itu, sekolah juga akan memberikan apesiasi berupa reward kepada siswa yang berprestasi serta akan dijadikan duta sekolah. Mengikuti ajang kompetisi adalah wadah aktualisasi diri, sedangkan pencapaian prestasi adalah konsekwensi logis dari hasil kerja keras dan ketekunan. []
Sumber Suara NTB